Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Nasional · 30 Mar 2024 23:56 WIB ·

Penumpang LRT Sumsel Capai 740 Ribu pada Triwulan I Tahun 2024


 Penumpang LRT Sumsel Capai 740 Ribu pada Triwulan I Tahun 2024 Perbesar

Suaraindo.com – Penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan signifikan pada Triwulan I Tahun 2024. Aida Suryanti, Manager Humas PT KAI Divre III Palembang menyampaikan bahwa dari tanggal 1 Januari 2024 sampai dengan 10 Maret 2024 tercatat sebanyak 740.041 penumpang LRT Sumsel dengan rata-rata penumpang sebanyak 10.572 tiap harinya.

Stasiun dengan traffic penumpang naik dan turun paling ramai hingga 10 Maret 2024 yakni Asrama Haji sebanyak 135.626 penumpang, Ampera sebanyak 111.030 penumpang, dan Bumi Sriwijaya sebanyak 82.900 penumpang. Adapun volume angkutan penumpang tertinggi terjadi pada tanggal 1 Januari yakni sebanyak 36.659 penumpang.

“Selama bulan Ramadhan 1445 H Tahun 2024, LRT Sumsel beroperasi seperti biasa yakni dengan 94 perjalanan tiap hari mulai pukul 05.06 WIB sampai 20.43 WIB dengan jarak antar stasiun 18 menit,” kata Aida pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Selain itu, terdapat aturan khusus pada bulan Ramadhan yakni penumpang diperbolehkan melakukan makan dan minum namun hanya sebatas makanan ringan dan minuman dalam botol. Ketika dalam perjalanan, petugas LRT Sumsel juga akan mengingatkan penumpang jika waktu berbuka puasa telah tiba. Namun demikian, para penumpang dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di LRT.

LRT Sumsel juga telah menyediakan tenant di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, dan DJKA yang diisi oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjual berbagai produk diantaranya, makanan, minuman, hingga kerajinan tangan yang diharapkan dapat membantu pelaku bisnis UMKM dan meningkatkan pendapatan non-fare box LRT Sumsel.

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Dimulai Februari 2025: Cakup Pemeriksaan Fisik dan Jiwa

23 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Kesehatan