Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Ekonomi · 30 Aug 2024 17:53 WIB ·

Pengembangan Proyek Migas Indonesia Deepwater Development Dibagi Menjadi Dua Wilayah


 Pengembangan Proyek Migas Indonesia Deepwater Development Dibagi Menjadi Dua Wilayah Perbesar

Suaraindo.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa pengembangan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) saat ini telah dibagi menjadi dua wilayah: Northern Hub (Gehem-Geng North) dan Southern Hub (Gendalo-Gendang). Pembagian wilayah ini merupakan bagian dari rencana pengembangan atau plan of development (PoD) yang diajukan oleh ENI, kontraktor baru yang menggantikan Chevron. Dengan perubahan ini, proyek migas lepas pantai tersebut tidak lagi menggunakan nama IDD.

“Jadi kalau yang utara ada FPU baru, sementara yang selatan akan lewat FPU Jangkrik yang eksisting. Tapi dua-duanya akan masuk ke eastkal systems,” jelas Hudi dari SKK Migas kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/8/2024).

Hudi juga menambahkan bahwa PoD untuk Northern Hub baru saja disetujui pada 16 Agustus 2024. Saat ini, tim bersama ENI tengah fokus pada pelaksanaan front end engineering design (FEED) dengan target final investment decision (FID) pada akhir tahun 2024. Diharapkan, proyek ini bisa mulai beroperasi pada tahun 2027.

Perusahaan minyak dan gas bumi asal Italia, ENI, telah merencanakan investasi sebesar US$ 16 miliar (sekitar Rp 250,4 triliun) di Indonesia. Investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan beberapa proyek migas di Indonesia, termasuk pengembangan Lapangan Jangkrik untuk mempertahankan produksi di lepas pantai Kalimantan Timur.

“Itu kan dia punya proyek yang pertama yang ada Proyek Jangkrik sekarang untuk mempertahankan produksi eksisting itu mengurangi decline itu dengan memasang kompresor kan,” ungkap Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, di Gedung Kementerian ESDM.

Selain pengembangan Lapangan Jangkrik, investasi ini juga akan dialokasikan untuk pengembangan Lapangan Maha di Wilayah Kerja West Ganal, pengembangan Wilayah Kerja North Ganal di sumur Geng North-1, serta proyek IDD yang kini terbagi menjadi dua wilayah tersebut.

Dwi menambahkan, “Mereka menyediakan dana dan menyiapkan jangka panjangnya itu tadi. Jadi sekarang saja yang jalan 4 proyek ditambah eksplorasi dan tentu saja mereka optimis akan menemukan cadangan baru dan bakal ada tambahan investasi lagi.”

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru

8 September 2024 - 12:03 WIB

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

4 September 2024 - 14:04 WIB

Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

4 September 2024 - 14:01 WIB

Pemerintah dan DPR Sepakati Pemangkasan Anggaran Subsidi Energi dalam RAPBN 2025

4 September 2024 - 12:52 WIB

Deflasi Ekonomi Berturut, Apa Tanggapan Para Pakar?

4 September 2024 - 12:02 WIB

Trending di Ekonomi