Menu

Mode Gelap
Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar dalam Sejarah Danantara Siap Investasi Proyek Energi RI RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

Internasional · 19 Aug 2024 17:20 WIB ·

Pemimpin baru Bangladesh, Yunus: Bangladesh Tetap Dukung Rohingya dan Industri Garmen Pasca Revolusi


 Pemimpin baru Bangladesh, Yunus: Bangladesh Tetap Dukung Rohingya dan Industri Garmen Pasca Revolusi Perbesar

Suaraindo.com – Pemimpin baru Bangladesh sekaligus peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengungsi Rohingya dan menjaga stabilitas industri garmen yang merupakan tulang punggung ekonomi Bangladesh. Dalam pidato kebijakan perdananya, Yunus menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus memberikan perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh sejak krisis di Myanmar pada 2017.

Yunus, yang baru saja kembali dari Eropa setelah revolusi mahasiswa berhasil menggulingkan Sheikh Hasina, berjanji untuk menjamin keselamatan dan hak-hak para pengungsi Rohingya.

“Kami akan terus mendukung operasi kemanusiaan serta mendorong repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar dengan aman dan bermartabat,” ujar Yunus.

Selain itu, Yunus menekankan pentingnya menjaga industri garmen yang berkontribusi sekitar 85 persen dari total ekspor Bangladesh yang mencapai $55 miliar per tahun.

“Kami tidak akan mentolerir gangguan terhadap rantai pasokan global di mana Bangladesh menjadi salah satu pemain kunci,” tegasnya.

Sebelum dilengserkan, Sheikh Hasina menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penahanan massal dan pembunuhan di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya. Yunus menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen melaksanakan reformasi demokratis dan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil dalam waktu dekat.

Muhammad Yunus dikenal bukan hanya sebagai pengusaha dan ekonom, tetapi juga sebagai figur yang aktif memperjuangkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, terutama bagi perempuan. Kontribusinya meluas ke tingkat global melalui perannya dalam berbagai organisasi internasional seperti Komisi Global Kesehatan Wanita dan Dewan Penasihat untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Meskipun sering kali menjadi target politik karena perseteruannya dengan Sheikh Hasina, Yunus tetap mendapat dukungan internasional yang luas sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi dan ketidakadilan, serta sebagai pelopor pembiayaan mikro yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam

21 May 2025 - 19:23 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Trending di Internasional