Suaraindo.com – Pemimpin baru Bangladesh sekaligus peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengungsi Rohingya dan menjaga stabilitas industri garmen yang merupakan tulang punggung ekonomi Bangladesh. Dalam pidato kebijakan perdananya, Yunus menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus memberikan perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh sejak krisis di Myanmar pada 2017.
Yunus, yang baru saja kembali dari Eropa setelah revolusi mahasiswa berhasil menggulingkan Sheikh Hasina, berjanji untuk menjamin keselamatan dan hak-hak para pengungsi Rohingya.
“Kami akan terus mendukung operasi kemanusiaan serta mendorong repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar dengan aman dan bermartabat,” ujar Yunus.
Selain itu, Yunus menekankan pentingnya menjaga industri garmen yang berkontribusi sekitar 85 persen dari total ekspor Bangladesh yang mencapai $55 miliar per tahun.
“Kami tidak akan mentolerir gangguan terhadap rantai pasokan global di mana Bangladesh menjadi salah satu pemain kunci,” tegasnya.
Sebelum dilengserkan, Sheikh Hasina menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penahanan massal dan pembunuhan di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya. Yunus menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen melaksanakan reformasi demokratis dan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil dalam waktu dekat.
Muhammad Yunus dikenal bukan hanya sebagai pengusaha dan ekonom, tetapi juga sebagai figur yang aktif memperjuangkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, terutama bagi perempuan. Kontribusinya meluas ke tingkat global melalui perannya dalam berbagai organisasi internasional seperti Komisi Global Kesehatan Wanita dan Dewan Penasihat untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Meskipun sering kali menjadi target politik karena perseteruannya dengan Sheikh Hasina, Yunus tetap mendapat dukungan internasional yang luas sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi dan ketidakadilan, serta sebagai pelopor pembiayaan mikro yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia.