Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 19 Aug 2024 17:20 WIB ·

Pemimpin baru Bangladesh, Yunus: Bangladesh Tetap Dukung Rohingya dan Industri Garmen Pasca Revolusi


 Pemimpin baru Bangladesh, Yunus: Bangladesh Tetap Dukung Rohingya dan Industri Garmen Pasca Revolusi Perbesar

Suaraindo.com – Pemimpin baru Bangladesh sekaligus peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengungsi Rohingya dan menjaga stabilitas industri garmen yang merupakan tulang punggung ekonomi Bangladesh. Dalam pidato kebijakan perdananya, Yunus menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus memberikan perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh sejak krisis di Myanmar pada 2017.

Yunus, yang baru saja kembali dari Eropa setelah revolusi mahasiswa berhasil menggulingkan Sheikh Hasina, berjanji untuk menjamin keselamatan dan hak-hak para pengungsi Rohingya.

“Kami akan terus mendukung operasi kemanusiaan serta mendorong repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar dengan aman dan bermartabat,” ujar Yunus.

Selain itu, Yunus menekankan pentingnya menjaga industri garmen yang berkontribusi sekitar 85 persen dari total ekspor Bangladesh yang mencapai $55 miliar per tahun.

“Kami tidak akan mentolerir gangguan terhadap rantai pasokan global di mana Bangladesh menjadi salah satu pemain kunci,” tegasnya.

Sebelum dilengserkan, Sheikh Hasina menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penahanan massal dan pembunuhan di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya. Yunus menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen melaksanakan reformasi demokratis dan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil dalam waktu dekat.

Muhammad Yunus dikenal bukan hanya sebagai pengusaha dan ekonom, tetapi juga sebagai figur yang aktif memperjuangkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, terutama bagi perempuan. Kontribusinya meluas ke tingkat global melalui perannya dalam berbagai organisasi internasional seperti Komisi Global Kesehatan Wanita dan Dewan Penasihat untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Meskipun sering kali menjadi target politik karena perseteruannya dengan Sheikh Hasina, Yunus tetap mendapat dukungan internasional yang luas sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi dan ketidakadilan, serta sebagai pelopor pembiayaan mikro yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional