Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 21 Apr 2025 14:59 WIB ·

Pemerintah Tambah Impor Minyak Mentah dari AS hingga 40%, Respons Kebijakan Tarif Trump


 Pemerintah Tambah Impor Minyak Mentah dari AS hingga 40%, Respons Kebijakan Tarif Trump Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah Indonesia memutuskan untuk meningkatkan porsi impor minyak mentah (crude) dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari respons atas kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa impor minyak mentah dari AS yang sebelumnya hanya sekitar 4 persen dari total impor Indonesia, akan dinaikkan menjadi sekitar 40 persen. Meski demikian, ia menegaskan bahwa peningkatan ini tidak akan membebani anggaran negara maupun menambah kuota impor nasional.

“Impor ini hanya dialihkan dari negara-negara lain seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara ke AS. Ini murni langkah dagang dan tidak menambah kuota atau membebani APBN,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Senin (21/4).

Bahlil menjelaskan bahwa langkah ini adalah strategi dagang yang fleksibel tanpa keterikatan jangka panjang dengan negara mitra manapun. Ia pun berharap peningkatan impor crude dari AS dapat berkontribusi positif dalam proses negosiasi penurunan tarif perdagangan yang sedang berlangsung.

“Kalau misalnya tarif tetap tidak berubah, ya kita tentu punya opsi lain dan itu akan dikonsultasikan dengan Presiden,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa pemerintah tidak berencana menyetop total impor dari negara-negara lain, namun hanya akan mengurangi volumenya. Selama ini, sumber impor migas Indonesia berasal dari berbagai negara, termasuk Singapura, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Saat ini, impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) Indonesia dari AS juga sudah mencapai sekitar 54 persen dari total kebutuhan. Sementara itu, keputusan untuk memperbesar impor minyak mentah dari AS juga diharapkan menjadi bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang lebih luas dalam merespons tekanan perdagangan global.

Langkah ini menjadi bagian dari manuver Indonesia di tengah tensi dagang dengan AS, sembari tetap menjaga keberagaman sumber energi dan kestabilan pasokan migas dalam negeri.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam