Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Nasional · 11 Feb 2025 15:36 WIB ·

Pelaksanaan MBG Sudah Berlangsung Hingga Sorong, Papua Barat Daya


 Pelaksanaan MBG Sudah Berlangsung Hingga Sorong, Papua Barat Daya Perbesar

Suaraindo.com – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini telah merambah hingga Sorong, Papua Barat Daya. Para siswa menyambut program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Dalam dokumentasi Biro Pers Istana seperti diterima, Selasa (11/2/2025), terlihat para siswa menyambut ompreng berisi makanan bergizi. Di salah satu sudut dapur gizi Kota Sorong, puluhan petugas sibuk menyiapkan makanan sehat untuk ribuan anak sekolah.

Kepala Dapur Gizi Kota Sorong, Indri Syifa, menjelaskan proses persiapan makanan dilakukan dengan baik. Menurutnya, antusiasme anak-anak tinggi setiap kali makanan tiba di sekolah.

“Apalagi pas pengantaran, anak-anak itu mereka senang sekali untuk mengambil makanan cepat-cepat, jadi antusias dari anak-anak sendiri, dari menu-menunya setiap hari kita berbeda-beda, kita bikinnya itu siklusnya 1 bulan, jadi setiap hari berganti,” ujarnya.

Salah satu petugas dapur, Septina Keilem, mengaku turut merasakan dampak program itu dalam kehidupan sehari-hari. Ia menuturkan bagaimana anaknya sendiri kini lebih memilih makan di sekolah daripada membawa bekal atau uang jajan.

“Biasanya kalau dia makan dari rumah sebelum ada makan gratis biasanya dia makan di rumah dia bawa uang jajan, tapi semenjak ada ini dia tidak pernah bawa uang jajan lagi. Dia bilang, ‘Mak, tidak usah bawa uang jajan, yang penting air minum’,” katanya.

Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 37, program makan bergizi ini membawa perubahan signifikan. Kepala SDN 37 Martha Oktovina Bemey mengatakan sebelumnya banyak anak yang datang ke sekolah dalam keadaan perut kosong.

“Ibu, dia tadi pagi tidak sarapan, jadi dia lemas. Apalagi yang di kelas mau terima pelajaran matematika, pelajaran yang sulit-sulit, anak tidak konsentrasi sehingga, dengan ada makan bergizi ini, saya pantau ke kelas-kelas anak yang tadi jarang masuk, sekarang masuk banyak, mereka masuk untuk menerima pelajaran dan mereka senang sekali,” katanya.

Namun Martha menyebut ada tantangan dalam memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak. Beberapa menu baru dianggap masih terasa asing bagi sebagian siswa.

“Ada beberapa menu yang baru pertama di lidah mereka, mereka rasa kurang pas, tapi kita selalu menganjurkan dicoba saja, makan sayuran wortel itu bergizi,” ucap Martha.

Namun ada juga menu yang langsung mendapat tempat di hati anak-anak. “Sayur kangkung ya dilahap habis karena itu hampir makanan keseharian masyarakat kami yang orang Papua dan saya pikir semua orang suka sayur kangkung,” tambahnya.

Kepala SDN 12 Johana Ruhulessyn menilai program tersebut memberikan manfaat besar bagi anak-anak didiknya.

“Pada saat makan mereka amat sangat senang karena kadang-kala mereka datang juga ada yang uang jajan, ada yang sarapan, ada yang tidak, namun dengan adanya makan gratis mereka lebih tambah semangat, untuk yang malas rajin datang ke sekolah,” kata dia.

Sementara itu, guru SDN 39, Adomintje Yohana Sanggek, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya mengatasi rasa lapar tetapi juga mendukung pertumbuhan anak-anak.

“Kita ke depannya maunya seperti ini, berprestasi anak-anak karena ini kan makanan sehat bergizi, pertumbuhan perkembangan tubuhnya bagus, berat badannya seimbang,” katanya.

Salah satu orang tua siswa, Juned Florens Waromi, mengungkapkan bahwa program makan bergizi membuat anaknya lebih fokus belajar.

“Biasanya kalau anak-anak jajan, harus lari keluar dari sekolah, belanja jauh-jauh, begitu ada penambahan gizi di sekolah mereka sudah tidak pulang-pulang ke rumah lagi,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam