Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Nasional · 4 Apr 2025 06:36 WIB ·

PCO: Kinerja Pemerintah Harus Diukur Berdasarkan Empat Tujuan Bernegara Sesuai UUD 1945


 PCO: Kinerja Pemerintah Harus Diukur Berdasarkan Empat Tujuan Bernegara Sesuai UUD 1945 Perbesar

Suaraindo.com – Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) menegaskan bahwa evaluasi terhadap kinerja pemerintah seyogianya dilakukan dengan merujuk pada empat tujuan fundamental bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini disampaikan oleh Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno, dalam pernyataan resmi kepada media, Senin (31/3).

“Jika kita menilai kinerja pemerintah berdasarkan keempat tujuan konstitusional, maka arah kebijakan dan capaian pemerintahan saat ini masih berada di jalur yang tepat atau on track. Pak Presiden Prabowo bekerja dengan pendekatan berbasis data, tidak hanya demi pencitraan, tetapi untuk menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Noudhy.

Empat tujuan bernegara yang dimaksud yakni: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Keempatnya menjadi kerangka kerja fundamental dalam menilai efektivitas pemerintahan dari sudut pandang konstitusi dan ideologi negara.

Melindungi Bangsa Lewat Kesehatan dan Ketahanan Pangan

Noudhy menjelaskan bahwa tujuan pertama diwujudkan melalui penguatan sektor kesehatan, ketahanan pangan, dan penyediaan hunian layak. “Presiden Prabowo telah menggulirkan sejumlah program strategis seperti pembangunan tiga juta rumah layak huni, program Makanan Bergizi Gratis (MBG), layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta pembenahan rumah sakit dan pendidikan tenaga kesehatan,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa semua kebijakan tersebut memiliki implikasi langsung terhadap Angka Harapan Hidup (AHH), yang merupakan indikator kunci dalam menilai keberhasilan negara dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan warganya.

Meningkatkan Kesejahteraan Lewat Ekonomi Mandiri

Untuk tujuan kedua, yakni memajukan kesejahteraan umum, Noudhy menyebut Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebagai indikator utama. “PNB per kapita menjadi tolok ukur penting dalam klasifikasi kemajuan suatu negara oleh Bank Dunia,” jelasnya.

Beberapa inisiatif seperti pembentukan Danantara—lembaga keuangan nasional untuk pembiayaan strategis—serta pendirian Koperasi Desa Merah Putih, menurutnya merupakan upaya konkret untuk menjaga daya beli, memperluas lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing yang bersifat spekulatif.

Revolusi Pendidikan dan Literasi Digital

Mencerdaskan kehidupan bangsa, lanjut Noudhy, tidak cukup hanya melalui angka partisipasi sekolah. Pemerintah, katanya, tengah merevitalisasi sektor pendidikan melalui Sekolah Rakyat, Sekolah Unggulan, renovasi sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, serta digitalisasi fasilitas belajar melalui smart boarding.

Pemerintah juga merespons tantangan era digital dengan meluncurkan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP Tunas), yang mengatur penggunaan gawai di sekolah dan memastikan ruang digital yang sehat bagi anak-anak Indonesia.

Peran Indonesia dalam Perdamaian Global

Dalam konteks global, Presiden Prabowo dinilai aktif mengambil peran dalam mendorong ketertiban dunia. “Presiden tidak hanya hadir di berbagai forum internasional, tetapi juga menyampaikan inisiatif konkret seperti Solusi DMZ Prabowo untuk mendorong gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina,” ujar Noudhy.

Selain diplomasi, Indonesia juga menunjukkan komitmen kemanusiaannya dengan menyalurkan bantuan ke Gaza, baik melalui jalur udara maupun laut, sebagai bagian dari solidaritas terhadap rakyat Palestina.

“Leitstar” Pembangunan Nasional

Menutup pernyataannya, Noudhy mengingatkan bahwa keempat tujuan bernegara tersebut merupakan leitstar—bintang penuntun—dalam arah pembangunan nasional. “Evaluasi kinerja pemerintahan tidak bisa berhenti pada aspek superfisial atau retorika publik semata. Harus ditinjau dari dampaknya terhadap empat fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika kita melihatnya dari perspektif konstitusional, maka arah kebijakan saat ini sudah tepat dan menyentuh fondasi itu satu per satu.”

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam