Menu

Mode Gelap
BKPM Mediasi Kadin dan Chandra Asri Usai Dugaan Pemalakan, Presiden Prabowo Turun Tangan Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai Presiden Prabowo Dukung Penuh RUU Perampasan Aset, Komunikasi Politik dengan Parpol Dimulai PHK Massal Panasonic Global, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak ke Indonesia Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

Internasional · 10 Mar 2024 04:50 WIB ·

PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Selama Ramadhan


 PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Selama Ramadhan Perbesar

Suaraindo.com – Kepala Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, alias Gus Yahya, menekankan situasi krisis kemanusiaan yang memburuk di Palestina, terutama di Gaza dan Tepi Barat. Ia mendesak Israel untuk memungkinkan umat Islam mengakses Masjidil Aqsa untuk ibadah selama Ramadan, mengingat akses ke situs suci tersebut baru-baru ini telah diblokir.

“Kami juga meminta, meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel untuk membuka akses Masjidil Aqsa untuk beribadah selama ramadan ini, karena sudah beberapa waktu ini Masjidil Aqsa ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana,” ujarnya dalam konferensi pers.

Gus Yahya juga menyatakan bahwa ia telah berkomunikasi secara intensif dengan berbagai entitas, termasuk pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, untuk membahas tragedi ini, namun mengakui bahwa situasi tetap sulit dan seruan dari komunitas internasional seringkali diabaikan.

“Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini,” kata Gus Yahya.

Dia menyerukan kepada komunitas internasional dan pemerintah Indonesia untuk mengadopsi kebijakan yang tegas dan inisiatif diplomatik untuk mengatasi kebuntuan.

“Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, maupun tentu saja juga kebijakan-kebijakan yang decisive yang dilaksanakan secara deliberate secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung,” jelasnya.

Gus Yahya mengingatkan bahwa mengabaikan situasi ini dapat berakibat buruk bagi stabilitas global dan menyerukan agar tindakan segera diambil untuk kembali ke konsensus internasional.

“Kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan atrocities (kekejaman), menghentikan malapetaka yang sekarang sedang berlangsung di Gaza dan Palestina dan kembali kepada hukum dan konsensus-konsensus internasional yang sudah ada,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai

14 May 2025 - 20:26 WIB

Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

13 May 2025 - 14:12 WIB

PM Australia Dijadwalkan Kunjungan ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Bilateral

13 May 2025 - 14:09 WIB

Paus Leo XIV: Jembatan Baru Gereja Katolik di Era Globalisasi dan Ketegangan Sosial

10 May 2025 - 10:48 WIB

Program MBG Dapat Sorotan Global, Pemerintah Kebut Perpres dan Perkuat Tata Kelola

10 May 2025 - 10:39 WIB

Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal Amerika Serikat yang Pernah Jadi Misionaris di Peru

9 May 2025 - 11:33 WIB

Trending di Internasional