Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 29 Aug 2024 18:11 WIB ·

Pavel Durov, CEO Telegram, Hadapi Tuduhan Kekerasan Anak dan Kasus Hukum di Dua Negara


 Pavel Durov, CEO Telegram, Hadapi Tuduhan Kekerasan Anak dan Kasus Hukum di Dua Negara Perbesar

Suaraindo.com – Telegram CEO Pavel Durov muncul di pengadilan Paris pada Rabu (28 Agustus 2024), setelah masa penahanannya mendekati akhir. Durov ditangkap di bandara Le Bourget, Paris, pada 24 Agustus, sebagai bagian dari penyelidikan yudisial yang mencakup tuduhan konspirasi dengan aktivitas ilegal, pencucian uang, dan penolakan berkomunikasi dengan otoritas. Jaksa Prancis menyatakan bahwa penyelidikan ini juga melibatkan asosiasi kriminal dan penyediaan layanan kriptologi tanpa deklarasi sebelumnya.

Penyelidikan terhadap Durov tidak hanya terjadi di Prancis; ia juga sedang diselidiki di Swiss atas tuduhan kekerasan anak yang diajukan oleh mantan pasangannya, Irina Bolgar. Bolgar mengklaim bahwa Durov melakukan kekerasan fisik terhadap anak bungsu mereka antara tahun 2021 dan 2022, yang mengakibatkan cedera fisik seperti gegar otak dan gangguan tidur. Setelah pengaduan awalnya sempat ditolak, Bolgar berhasil mengajukan banding pada Mei 2023, sehingga kasus ini akan dilanjutkan pada Oktober mendatang.

Sengketa hukum ini meluas ke masalah finansial, di mana Bolgar menuduh Durov berhenti membayar tunjangan anak sebesar €150.000 per bulan sejak September 2022. Bolgar, yang saat ini mendukung anak-anaknya dengan gaji bulanannya sebesar 8.000 franc Swiss, mengklaim Durov berhenti menghubungi anak-anak mereka sejak pembayaran dihentikan. Kekayaan Durov sendiri diperkirakan mencapai $15,5 miliar.

Durov yang memiliki kewarganegaraan Prancis, Rusia, St. Kitts and Nevis, dan Uni Emirat Arab, saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan hukum yang dapat mempengaruhi reputasi serta operasional Telegram di masa depan. Telegram menegaskan bahwa pihaknya mematuhi hukum Uni Eropa dan optimis terhadap penyelesaian cepat dari situasi ini, meski tuduhan terus berkembang.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional

17 May 2025 - 11:57 WIB

Trending di Internasional