Menu

Mode Gelap
KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029 Presiden Prabowo Wacanakan Pelonggaran TKDN, Ekonom AS: Kebijakan yang Bagus untuk Dorong Ekonomi Pemerintah Andalkan Stimulus dan Belanja Negara Jaga Pertumbuhan Ekonomi 2025 Yusril: Penyelesaian Sengketa Empat Pulau Tunggu Kesepakatan Aceh dan Sumut

Internasional · 13 Sep 2024 18:17 WIB ·

Paus Fransiskus Serukan Pembayaran Adil untuk Pekerja Migran di Singapura


 Paus Fransiskus Serukan Pembayaran Adil untuk Pekerja Migran di Singapura Perbesar

Suaraindo.com – Paus Fransiskus menyampaikan seruan penting agar pekerja migran dibayar dengan adil, dalam pidatonya saat mengunjungi Singapura, negara terakhir dalam rangkaian kunjungan apostoliknya di Asia Tenggara.

“Pekerja-pekerja ini berkontribusi besar bagi masyarakat dan harus dijamin upah yang adil,” kata Paus Fransiskus kepada para pemimpin politik dan pejabat setempat pada Kamis (12/9/2024), seperti dikutip AFP.

Paus, yang kini berusia 87 tahun, menekankan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian khusus untuk melindungi martabat para pekerja migran. Meskipun tidak menyebutkan Singapura secara eksplisit, komentar Paus Fransiskus kemungkinan menimbulkan kegelisahan di kalangan pemerintah setempat yang sangat melindungi citra negara.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), ada sekitar 170 juta pekerja migran di seluruh dunia, dengan sebagian besar tinggal di Amerika, Eropa, dan Asia Tengah. Pekerja migran dengan upah rendah memainkan peran penting dalam pertumbuhan pesat kota-kota seperti Dubai, Doha, dan Singapura. Di Singapura, sekitar 300.000 pekerja migran dengan upah rendah berkontribusi pada berbagai sektor.

Selama pandemi Covid-19, isu perlindungan terhadap pekerja migran menjadi perhatian serius ketika puluhan ribu pekerja dipaksa tinggal di asrama dengan kondisi yang tidak memadai. Banyak pekerja migran di Singapura berasal dari Asia Selatan dan Filipina, negara yang mayoritas penduduknya adalah Katolik.

Seorang pembantu rumah tangga Filipina berusia 34 tahun yang bekerja di Singapura mengaku senang Paus Fransiskus membahas isu tersebut. “Bahkan jika mereka tidak menaikkan gaji saya, saya masih senang mengetahui bahwa paus sendiri berjuang dan berdoa untuk kita,” katanya, meski ia tidak ingin disebutkan namanya karena tidak memiliki izin dari majikannya.

Paus Fransiskus berharap seruannya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan dan perlindungan bagi para pekerja migran, terutama di kota-kota besar seperti Singapura.

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Awali Kunjungan Kenegaraan di Singapura, Lanjut ke Rusia Pekan Ini

16 June 2025 - 12:35 WIB

Konflik Iran dan Israel Memanas Pemerintah Prioritaskan Keselamatan WNI

15 June 2025 - 21:09 WIB

Prabowo Bertolak ke Singapura, Awali Diplomasi Kawasan dalam Forum Leaders Retreat

15 June 2025 - 21:07 WIB

Rudal Iran Hantam Israel, Ketegangan di Wilayah Meningkat

15 June 2025 - 19:20 WIB

Banyak Negara Timur Tengah Protes terhadap AFC Terkait Penunjukan Tuan Rumah

15 June 2025 - 19:18 WIB

Pemerintah Indonesia Siaga Melindungi WNI Terdampak Kebijakan Imigrasi Donald Trump di AS

11 June 2025 - 10:10 WIB

Trending di Internasional