Suaraindo.com – Pasar kripto mengalami pelemahan pada Jumat (12/7/2024) di tengah tekanan jual yang kembali dilakukan oleh pemerintah Jerman. Berdasarkan data CoinMarketCap pada pukul 08:29 WIB, Bitcoin turun 1,55% menjadi US$56.633,28, dan secara mingguan berada di zona negatif sebesar 0,49%.
Ethereum juga berada di zona merah, melemah 0,92% dalam 24 jam terakhir dan mengalami depresiasi 0,4% dalam sepekan. BNB turun 0,83% secara harian meski naik 2% secara mingguan. Dogecoin mengalami penurunan harian 1,94% namun naik 4,13% dalam tujuh hari terakhir.
CoinDesk Market Index (CMI), yang mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari aset digital, turun 0,8% menjadi 2.244,32. Open interest terdepresiasi 0,49% menjadi US$53,79 miliar. Sementara itu, fear & greed index dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 40, mengindikasikan pasar berada dalam fase pesimis terhadap kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, pada hari Kamis (11/7/2024), negara bagian Jerman Saxony hampir kehabisan bitcoin (BTC) untuk dijual setelah memindahkan sejumlah aset yang disita ke pertukaran dan pialang kripto. Dompet bitcoin yang terkait dengan otoritas Jerman mentransfer total 10.567 BTC senilai lebih dari US$600 juta dalam beberapa batch ke pertukaran kripto seperti Bitstamp, Coinbase, Kraken, serta penyedia layanan lainnya seperti Flow Traders dan Cumberland DRW, berdasarkan data blockchain dari Arkham Intelligence.
Setelah transaksi tersebut, dompet yang terkait dengan otoritas Jerman hanya menyimpan 4.925 BTC senilai US$285 juta, turun dari 50.000 BTC senilai hampir US$3 miliar sejak mereka mulai menjual aset tersebut tiga minggu lalu.
Penyelesaian mendekati dari lonjakan penjualan US$3 miliar ini diharapkan bisa meredakan kekhawatiran investor kripto, yang telah fokus pada pergerakan on-chain dari penjual besar potensial di pasar selama beberapa minggu terakhir. Kekhawatiran atas kelebihan pasokan telah dikaitkan dengan penurunan harga aset baru-baru ini.