Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Internasional · 27 Jul 2024 08:10 WIB ·

Palestina Kecam Standar Ganda IOC: Serukan Boikot Israel di Olimpiade Paris


 Palestina Kecam Standar Ganda IOC: Serukan Boikot Israel di Olimpiade Paris Perbesar

Suaraindo.com – Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Rajoub, mengkritik keras keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengizinkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris, menyebutnya sebagai “standar ganda”.

Dalam surat yang dikirimkan ke IOC awal pekan ini, Rajoub menuntut boikot terhadap Israel, namun permintaan tersebut ditolak oleh Ketua IOC, Thomas Bach.

“Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral,” kata Rajoub saat tiba di Bandara Charles de Gaulle Paris bersama delegasi olahraga Palestina pada Jumat, 26 Juli 2024.

Sekitar seratus orang menyambut kedatangan para atlet dengan kurma dan teriakan “Free, Free Palestine!”. Rajoub menegaskan bahwa Israel dan Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi. Dia juga menyoroti pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza sebagai “kejahatan genosida, pembersihan etnis”.

Serangan militan Palestina dari Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.170 orang, menurut angka resmi Israel yang dihimpun oleh AFP. Sebaliknya, tindakan balasan militer Israel telah menyebabkan kematian 39.175 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. Komite Olimpiade Palestina melaporkan bahwa sekitar 400 atlet Palestina tewas, sementara banyak lainnya tidak dapat berlatih atau bepergian karena pembatasan yang diberlakukan oleh Israel.

Sebagai perbandingan, Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Paris oleh IOC karena invasi ke Ukraina pada tahun 2022, yang melanggar Piagam Olimpiade. IOC menegaskan bahwa Israel tidak melanggar Piagam Olimpiade dan menekankan pentingnya hubungan antara Komite Olimpiade Israel dan Palestina. “Kami memiliki dua Komite Olimpiade Nasional, itulah perbedaannya dengan dunia politik, dan dalam hal ini keduanya hidup berdampingan secara damai,” kata Ketua IOC Thomas Bach di Paris pada Selasa, 23 Juli 2024.

Atlet renang Palestina, Yazan Al Bawwab, yang tiba di Paris pada Kamis, 25 Juli, menyatakan ingin meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina dan penderitaan di Gaza.

“Sebagai seorang atlet, ini bukan soal medali. Ini tentang menjangkau sebanyak mungkin orang, tentang perjuangan Palestina,” katanya.

Sementara itu, delegasi Israel yang beranggotakan 88 orang tiba di Paris awal pekan ini, dengan tim sepak bola putra memainkan pertandingan pertama mereka pada Rabu malam, 24 Juli 2024, melawan Mali yang berakhir imbang 1-1. Lagu kebangsaan Israel diputar di Stadion Parc des Princes dan bendera Palestina dikibarkan oleh beberapa penonton, memicu perdebatan antara mereka dan pendukung Israel.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi