Menu

Mode Gelap
Jokowi Bungkam soal Pemblokiran Anggaran IKN, Minta Ditanyakan ke Pemerintah Prabowo Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sebut Kelalaian Pegawai Diduga Sebabkan Kebakaran di Kantornya BPJS Kesehatan Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Mulai Juli 2025, Apa yang Berubah? Setelah Makan Berginzi Gratis, Terbitlah Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

Ekonomi · 18 Oct 2024 08:44 WIB ·

Oman Raih Rekor IPO Terbesar Sepanjang Sejarah melalui OQ Exploration and Production


 Oman Raih Rekor IPO Terbesar Sepanjang Sejarah melalui OQ Exploration and Production Perbesar

Suaraindo.com – Oman mencatatkan sejarah baru dengan penawaran umum perdana (IPO) terbesar di negaranya. OQ Exploration and Production (OQEP), unit eksplorasi dan produksi dari perusahaan minyak negara OQ, berhasil menghimpun dana sebesar $2,03 miliar dari IPO di bursa saham Muscat. Keberhasilan ini menjadikan OQEP sebagai perusahaan terbesar di bursa tersebut, dengan kapitalisasi pasar mencapai $8,1 miliar.

IPO ini menarik minat luar biasa dari investor, terbukti dengan tingginya permintaan yang melebihi penawaran hingga 2,7 kali. OQEP menawarkan sekitar 2 miliar saham atau setara dengan 25% kepemilikan saham perusahaan, dengan harga di puncak kisaran indikatif, yaitu 370-390 baizas per saham. Langkah ini merupakan bagian dari program privatisasi pemerintah Oman untuk mendorong diversifikasi ekonomi dan mengurangi beban utang negara.

Suksesnya IPO OQEP menambah deretan pencapaian IPO perusahaan energi Oman, setelah sebelumnya OQ mencatatkan anak usahanya yang bergerak di bisnis jaringan pipa dan pengeboran minyak, masing-masing mengumpulkan $771 juta dan $244 juta pada tahun lalu. Analis menilai, IPO ini juga memberikan sinyal positif terhadap prospek IPO di kawasan Timur Tengah, dengan rencana perusahaan logistik Asyad Group yang akan melepas saham anak usahanya, Asyad Shipping, pada akhir 2024.

Selain mengukuhkan posisinya di dalam negeri, OQEP telah mengisyaratkan rencana untuk berekspansi ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan, menyusul tren serupa yang dilakukan perusahaan energi di kawasan. Untuk memikat investor, OQEP menjanjikan pembagian dividen tahunan sebesar $600 juta hingga 2026, dengan kebijakan pembayaran dividen yang berpatokan pada 90% dari arus kas setelah investasi, tergantung harga minyak mentah yang diprediksi berada di kisaran $70-80 per barel.

IPO OQEP juga berdampak pada pasar energi global, di mana laporan terbaru American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di AS sebesar 1,58 juta barel untuk pekan yang berakhir 11 Oktober, kontras dengan perkiraan kenaikan 3,2 juta barel. Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mengalami fluktuasi dengan Brent tercatat di $74,43 per barel dan WTI di $70,61 per barel.

Keberhasilan IPO OQEP tidak hanya menjadi pencapaian bagi Oman, tetapi juga mencerminkan ketertarikan yang terus tumbuh terhadap sektor energi di kawasan Teluk, meskipun tantangan ekonomi global terus membayangi. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan Oman di tengah upaya diversifikasi ekonomi yang lebih luas.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

8 February 2025 - 12:37 WIB

Mendag Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Stabil Jelang Bulan Ramadhan

8 February 2025 - 12:35 WIB

Sekitar 40.000 PNS di AS “Resign” Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

7 February 2025 - 15:03 WIB

Distribusi Belum Merata: Pedagang Keluhkan Sulitnya Mencari Gas LPG 3 Kg

7 February 2025 - 14:59 WIB

Pemerintah Akan Ubah Mekanisme Pembayaran Pensiun ASN & TNI-Polri, Ini Alasannya

6 February 2025 - 15:23 WIB

Praktik Curang di Balik Kenaikan Harga Minyakita Terungkap, Pemerintah Siapkan Tindakan Tegas

5 February 2025 - 11:36 WIB

Trending di Ekonomi