Menu

Mode Gelap
Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar dalam Sejarah Danantara Siap Investasi Proyek Energi RI RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

Ekonomi · 18 Oct 2024 08:44 WIB ·

Oman Raih Rekor IPO Terbesar Sepanjang Sejarah melalui OQ Exploration and Production


 Oman Raih Rekor IPO Terbesar Sepanjang Sejarah melalui OQ Exploration and Production Perbesar

Suaraindo.com – Oman mencatatkan sejarah baru dengan penawaran umum perdana (IPO) terbesar di negaranya. OQ Exploration and Production (OQEP), unit eksplorasi dan produksi dari perusahaan minyak negara OQ, berhasil menghimpun dana sebesar $2,03 miliar dari IPO di bursa saham Muscat. Keberhasilan ini menjadikan OQEP sebagai perusahaan terbesar di bursa tersebut, dengan kapitalisasi pasar mencapai $8,1 miliar.

IPO ini menarik minat luar biasa dari investor, terbukti dengan tingginya permintaan yang melebihi penawaran hingga 2,7 kali. OQEP menawarkan sekitar 2 miliar saham atau setara dengan 25% kepemilikan saham perusahaan, dengan harga di puncak kisaran indikatif, yaitu 370-390 baizas per saham. Langkah ini merupakan bagian dari program privatisasi pemerintah Oman untuk mendorong diversifikasi ekonomi dan mengurangi beban utang negara.

Suksesnya IPO OQEP menambah deretan pencapaian IPO perusahaan energi Oman, setelah sebelumnya OQ mencatatkan anak usahanya yang bergerak di bisnis jaringan pipa dan pengeboran minyak, masing-masing mengumpulkan $771 juta dan $244 juta pada tahun lalu. Analis menilai, IPO ini juga memberikan sinyal positif terhadap prospek IPO di kawasan Timur Tengah, dengan rencana perusahaan logistik Asyad Group yang akan melepas saham anak usahanya, Asyad Shipping, pada akhir 2024.

Selain mengukuhkan posisinya di dalam negeri, OQEP telah mengisyaratkan rencana untuk berekspansi ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan, menyusul tren serupa yang dilakukan perusahaan energi di kawasan. Untuk memikat investor, OQEP menjanjikan pembagian dividen tahunan sebesar $600 juta hingga 2026, dengan kebijakan pembayaran dividen yang berpatokan pada 90% dari arus kas setelah investasi, tergantung harga minyak mentah yang diprediksi berada di kisaran $70-80 per barel.

IPO OQEP juga berdampak pada pasar energi global, di mana laporan terbaru American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di AS sebesar 1,58 juta barel untuk pekan yang berakhir 11 Oktober, kontras dengan perkiraan kenaikan 3,2 juta barel. Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mengalami fluktuasi dengan Brent tercatat di $74,43 per barel dan WTI di $70,61 per barel.

Keberhasilan IPO OQEP tidak hanya menjadi pencapaian bagi Oman, tetapi juga mencerminkan ketertarikan yang terus tumbuh terhadap sektor energi di kawasan Teluk, meskipun tantangan ekonomi global terus membayangi. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan Oman di tengah upaya diversifikasi ekonomi yang lebih luas.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar dalam Sejarah

21 May 2025 - 19:46 WIB

Danantara Siap Investasi Proyek Energi RI

21 May 2025 - 19:30 WIB

RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam

21 May 2025 - 19:23 WIB

Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026

20 May 2025 - 16:20 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Trending di Ekonomi