Suaraindo.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa literasi keuangan di kalangan pelajar nasional telah mencapai 80%, yang setara dengan 53 juta pelajar memiliki rekening tabungan di perbankan. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, atau yang akrab disapa Kiki, mengungkapkan angka tersebut dalam sebuah acara di kawasan Banten, Jumat (26/7).
Menurut Kiki, 53 juta pelajar yang memiliki rekening Simpanan Pelajar (Simpel) terdiri dari siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
“Saat ini angkanya sudah 80% dari total pelajar Indonesia sekitar 53 juta, itu angkanya sekitar Rp 23 triliun,” ujarnya.
Selain itu, OJK juga mendorong literasi keuangan di kalangan mahasiswa, di mana total dana tabungan mencapai Rp 1 triliun. Upaya literasi keuangan juga diarahkan kepada penyandang disabilitas, dengan OJK mendorong Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk membuka rekening bagi pelajar difabel.
Kiki menambahkan bahwa OJK akan meluncurkan program nasional bernama Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencar), dengan target kenaikan literasi sebesar 3% setiap tahun.
“Seluruh pelaku usaha jasa keuangan diwajibkan untuk melakukan edukasi literasi, dan ini menjadi program bersama antara OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan lainnya untuk bersama-sama menggerakkan literasi dan inklusi di Indonesia,” pungkasnya.
Melalui program ini, OJK berharap dapat terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, memastikan semua lapisan masyarakat, termasuk pelajar dan penyandang disabilitas, memiliki akses ke layanan keuangan yang memadai.