Menu

Mode Gelap
Jokowi Bungkam soal Pemblokiran Anggaran IKN, Minta Ditanyakan ke Pemerintah Prabowo Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sebut Kelalaian Pegawai Diduga Sebabkan Kebakaran di Kantornya BPJS Kesehatan Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Mulai Juli 2025, Apa yang Berubah? Setelah Makan Berginzi Gratis, Terbitlah Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

Internasional · 9 Oct 2024 10:13 WIB ·

Netanyahu Larang Menteri Pertahanan Israel Pergi ke AS untuk Minta Dukungan Serang Iran


 Netanyahu Larang Menteri Pertahanan Israel Pergi ke AS untuk Minta Dukungan Serang Iran Perbesar

Suaraindo.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melarang Menteri Pertahanan Yoav Gallant pergi ke Amerika Serikat untuk meminta dukungan serangan terhadap Iran. Netanyahu menyampaikan bahwa Gallant hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke AS jika bisa bertemu langsung dengan Presiden Joe Biden dan kabinetnya.

Menurut laporan dari media lokal, Netanyahu menetapkan dua syarat bagi Gallant untuk melanjutkan perjalanannya. Pertama, Gallant harus memastikan dapat bertemu langsung dengan Biden, dan kedua, harus ada persetujuan dari kabinet Israel.

Rencananya, Gallant akan melakukan kunjungan ke AS untuk meminta dukungan terhadap potensi serangan terhadap Iran, sekaligus merespons kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Namun, Pentagon mengonfirmasi bahwa perjalanan Gallant telah ditunda. Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, mengungkapkan bahwa penundaan ini terjadi di tengah hubungan tegang antara Biden dan Netanyahu, yang telah menghindari komunikasi langsung dalam beberapa minggu terakhir.

Beberapa pihak berpendapat bahwa keputusan Netanyahu melarang Gallant pergi merupakan langkah untuk menjaga jarak antara Menteri Pertahanan dan Amerika Serikat. Namun, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa keputusan terkait kunjungan Gallant sepenuhnya bergantung pada pemerintah Israel.

Tujuan utama kunjungan Gallant adalah untuk memproyeksikan kekuatan Israel di hadapan Washington, khususnya dalam menghadapi potensi ancaman dari Iran jika Israel memutuskan untuk melakukan serangan balasan. Sumber dari pejabat AS menyatakan bahwa Israel belum mengambil keputusan akhir terkait tindakan yang akan diambil terhadap serangan rudal Iran baru-baru ini.

Gallant juga berencana untuk meminta bantuan tambahan dari Amerika Serikat, termasuk baterai pertahanan rudal tambahan yang dapat digunakan untuk menghadapi potensi serangan balasan dari Iran.

“Israel memiliki kemampuan untuk memberikan kerusakan signifikan kepada Iran, namun kami meyakini Iran akan membalas, sehingga koordinasi dengan AS menjadi sangat penting,” ungkap Gallant.

Dalam kunjungannya, Gallant juga berencana untuk mendiskusikan pengiriman amunisi berat yang telah tertunda akibat perang yang berlangsung di Gaza. Israel juga berharap bisa mendapatkan tambahan sistem pertahanan rudal yang lebih efektif untuk menghadapi ancaman dari Iran, baik di darat maupun di laut.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sekitar 40.000 PNS di AS “Resign” Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

7 February 2025 - 15:03 WIB

Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia dengan Drone, Operasi Bandara Sempat Terganggu

3 February 2025 - 13:37 WIB

Harga Minyak Naik 2 Persen Terpicu Kebijakan Tarif Impor Trump

3 February 2025 - 11:45 WIB

Satgas Damai Cartenz Tangkap Buron KKB Yantis Murib, Terlibat Penembakan Warga di Ilaga

1 February 2025 - 13:35 WIB

Sinergi TNI-Polri Kunci Ketahanan Nasional, Prabowo: “Negara Gagal Jika Aparat Lemah”

1 February 2025 - 13:12 WIB

IHSG Cenderung Fluktuatif Pasca Libur Panjang, Saham INDF dan ANTM jadi Rekomendasi

30 January 2025 - 09:52 WIB

Trending di Ekonomi