Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Nasional · 20 Jun 2024 16:36 WIB ·

Mulai Dilanda Kemarau, Produksi Padi RI Rawan Anjlok


 Mulai Dilanda Kemarau, Produksi Padi RI Rawan Anjlok Perbesar

Suaraindo.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang dari Juni hingga September 2024, dengan puncaknya pada Agustus. Tantangan cuaca ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan produksi padi di masa mendatang.

Berdasarkan surat BMKG perihal kesiap-siagaan kekeringan, maka musim kemarau di Indonesia diprediksi mulai bulan Juni sampai September 2024 dan puncaknya Agustus 2024,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (20/6/2024).

Saat ini, luas tanam padi di Indonesia telah menurun signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari Oktober 2023 hingga April 2024, luas tanam padi turun sebesar 36,9%.

“Luas tanam padi pada masa tanam Oktober 2023 sampai April 2025 6,55 juta ha mengalami penurunan 3,8 juta ha atau 36,9%. Jika dibandingkan rerata periode yang sama 2015 sampai 2019 yaitu 10,3 juta ha,” jelas Amran.

Jika penurunan luas tanam ini berlanjut, Amran memperkirakan akan terjadi penurunan produksi padi.

“Penurunan luas tanam berpengaruh pada luas panen, dan pada gilirannya berdampak pada penurunan padi yang dihasilkan,” tambahnya.

Meskipun produksi padi hingga September 2024 masih dianggap aman, Amran mengakui ketidakpastian produksi untuk periode Oktober hingga Desember.

“Januari, Februari shortage (kekurangan) yang ditanam Pak Wandi, pasti kita kekurangan Januari, karena ditanam hanya 500.000 ha, kalau 1 juta baru kita aman. Jadi 3 bulan kita sudah tahu. Sampai sekarang kita aman, sampai September kita aman Insyaallah. Tetapi yang berbahaya Oktober, November, Desember karena belum tahu berapa kita mampu tanam,” ungkapnya.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil

21 March 2025 - 10:08 WIB

Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke

21 March 2025 - 10:06 WIB

Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian

21 March 2025 - 10:03 WIB

Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI

20 March 2025 - 14:38 WIB

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

20 March 2025 - 14:36 WIB

Libur Lebaran, Program Makan Bergizi Gratis Diliburkan dari 21 Maret – 8 April 2025

20 March 2025 - 14:34 WIB

Trending di Ekonomi