Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 4 Aug 2024 21:07 WIB ·

Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh


 Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Perbesar

Suaraindo.com – Mossad, agen intelijen Israel, diduga mempekerjakan agen keamanan Iran untuk menanam bom di tempat menginap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Berdasarkan laporan The Telegraph, bom tersebut ditanam di tiga ruangan terpisah di utara Teheran.

Menurut penuturan dua pejabat Iran kepada The Telegraph, Israel awalnya merencanakan pembunuhan terhadap Haniyeh pada Mei lalu saat ia menghadiri pemakaman Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan. Namun, operasi tersebut dibatalkan karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung yang bisa menyebabkan kegagalan.

Para agen kemudian menempatkan alat peledak di tiga ruangan tamu yang dioperasikan oleh Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) tempat Haniyeh menginap. Rekaman CCTV menunjukkan para agen bergerak dengan diam-diam saat mereka masuk dan keluar dari ruangan-ruangan tersebut dalam beberapa menit.

Mereka menyelinap keluar dari negara tersebut namun masih memiliki sumber di Iran. Pada pukul 2 pagi hari Rabu, mereka meledakkan bahan peledak dari luar negeri di ruangan tempat Haniyeh menginap, menewaskan Haniyeh yang berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Pejabat IRGC yang diwawancarai menyatakan bahwa Mossad menyewa agen-agen dari satuan keamanan Ansar Al Mahdi. Seorang pejabat dalam satuan militer elite IRGC menyampaikan kekecewaannya atas keterlibatan dua agen keamanan dan menyebutkan bahwa kelompok kerja telah dibentuk untuk mencari cara agar pembunuhan ini tidak dianggap sebagai pelanggaran keamanan.

“Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal ini bisa terjadi, saya tidak bisa memahaminya. Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tidak diketahui.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional

17 May 2025 - 11:57 WIB

Trending di Internasional