Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 4 Aug 2024 21:07 WIB ·

Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh


 Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Perbesar

Suaraindo.com – Mossad, agen intelijen Israel, diduga mempekerjakan agen keamanan Iran untuk menanam bom di tempat menginap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Berdasarkan laporan The Telegraph, bom tersebut ditanam di tiga ruangan terpisah di utara Teheran.

Menurut penuturan dua pejabat Iran kepada The Telegraph, Israel awalnya merencanakan pembunuhan terhadap Haniyeh pada Mei lalu saat ia menghadiri pemakaman Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan. Namun, operasi tersebut dibatalkan karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung yang bisa menyebabkan kegagalan.

Para agen kemudian menempatkan alat peledak di tiga ruangan tamu yang dioperasikan oleh Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) tempat Haniyeh menginap. Rekaman CCTV menunjukkan para agen bergerak dengan diam-diam saat mereka masuk dan keluar dari ruangan-ruangan tersebut dalam beberapa menit.

Mereka menyelinap keluar dari negara tersebut namun masih memiliki sumber di Iran. Pada pukul 2 pagi hari Rabu, mereka meledakkan bahan peledak dari luar negeri di ruangan tempat Haniyeh menginap, menewaskan Haniyeh yang berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Pejabat IRGC yang diwawancarai menyatakan bahwa Mossad menyewa agen-agen dari satuan keamanan Ansar Al Mahdi. Seorang pejabat dalam satuan militer elite IRGC menyampaikan kekecewaannya atas keterlibatan dua agen keamanan dan menyebutkan bahwa kelompok kerja telah dibentuk untuk mencari cara agar pembunuhan ini tidak dianggap sebagai pelanggaran keamanan.

“Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal ini bisa terjadi, saya tidak bisa memahaminya. Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tidak diketahui.

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional