Menu

Mode Gelap
Jokowi Bungkam soal Pemblokiran Anggaran IKN, Minta Ditanyakan ke Pemerintah Prabowo Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sebut Kelalaian Pegawai Diduga Sebabkan Kebakaran di Kantornya BPJS Kesehatan Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Mulai Juli 2025, Apa yang Berubah? Setelah Makan Berginzi Gratis, Terbitlah Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

Internasional · 4 Aug 2024 21:07 WIB ·

Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh


 Mossad Diduga Mempekerjakan Agen Keamanan Iran untuk Menanam Bom di Tempat Menginap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Perbesar

Suaraindo.com – Mossad, agen intelijen Israel, diduga mempekerjakan agen keamanan Iran untuk menanam bom di tempat menginap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Berdasarkan laporan The Telegraph, bom tersebut ditanam di tiga ruangan terpisah di utara Teheran.

Menurut penuturan dua pejabat Iran kepada The Telegraph, Israel awalnya merencanakan pembunuhan terhadap Haniyeh pada Mei lalu saat ia menghadiri pemakaman Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan. Namun, operasi tersebut dibatalkan karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung yang bisa menyebabkan kegagalan.

Para agen kemudian menempatkan alat peledak di tiga ruangan tamu yang dioperasikan oleh Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) tempat Haniyeh menginap. Rekaman CCTV menunjukkan para agen bergerak dengan diam-diam saat mereka masuk dan keluar dari ruangan-ruangan tersebut dalam beberapa menit.

Mereka menyelinap keluar dari negara tersebut namun masih memiliki sumber di Iran. Pada pukul 2 pagi hari Rabu, mereka meledakkan bahan peledak dari luar negeri di ruangan tempat Haniyeh menginap, menewaskan Haniyeh yang berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Pejabat IRGC yang diwawancarai menyatakan bahwa Mossad menyewa agen-agen dari satuan keamanan Ansar Al Mahdi. Seorang pejabat dalam satuan militer elite IRGC menyampaikan kekecewaannya atas keterlibatan dua agen keamanan dan menyebutkan bahwa kelompok kerja telah dibentuk untuk mencari cara agar pembunuhan ini tidak dianggap sebagai pelanggaran keamanan.

“Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal ini bisa terjadi, saya tidak bisa memahaminya. Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tidak diketahui.

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sekitar 40.000 PNS di AS “Resign” Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

7 February 2025 - 15:03 WIB

Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia dengan Drone, Operasi Bandara Sempat Terganggu

3 February 2025 - 13:37 WIB

Harga Minyak Naik 2 Persen Terpicu Kebijakan Tarif Impor Trump

3 February 2025 - 11:45 WIB

IHSG Cenderung Fluktuatif Pasca Libur Panjang, Saham INDF dan ANTM jadi Rekomendasi

30 January 2025 - 09:52 WIB

Turunnya Omset Franchise Global di Indonesia

30 January 2025 - 09:48 WIB

Trump: DeepSeek AI Jadi Peringatan bagi AS, Nvidia dan Wall Street Kembali Bangkit

29 January 2025 - 15:19 WIB

Trending di Ekonomi