Suaraindo.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menghadapi hambatan serius dalam upaya mediasi gencatan senjata di Gaza. Kedatangan Blinken di Tel Aviv pada Jumat (18/8) disambut oleh kritik dari Hamas, yang menuduh Israel sengaja menggagalkan upaya perdamaian.
Hamas menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terhambatnya proses mediasi. Mereka menuduh Netanyahu menambah syarat baru dalam negosiasi, yang menurut mereka hanya akan memperburuk situasi dan membahayakan nyawa para sandera yang saat ini ditahan di Gaza.
Dalam lawatannya yang kesembilan ke kawasan sejak perang pecah pada Oktober lalu, Blinken berencana bertemu dengan para pemimpin senior Israel, termasuk Netanyahu, untuk mencari solusi atas konflik yang terus berlarut-larut ini. Namun, sejauh ini, upaya diplomatik yang melibatkan AS, Qatar, dan Mesir belum berhasil mencapai kesepakatan yang dapat menghentikan kekerasan di Gaza.
Konflik yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, dan menghancurkan banyak infrastruktur di Gaza, menunjukkan betapa sulitnya mencari solusi damai. Di sisi lain, Israel mengklaim telah membunuh 17.000 kombatan Hamas dan tetap berkomitmen untuk menjaga keamanannya, termasuk mempertahankan pasukan di wilayah perbatasan Gaza-Mesir.