Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Nasional · 8 May 2024 15:22 WIB ·

Menuju Net Zero Emission, Gas Bumi Alternatif Batu Bara


 Menuju Net Zero Emission, Gas Bumi Alternatif Batu Bara Perbesar

Suaraindo.com – Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengidentifikasi gas bumi sebagai sumber energi transisi penting yang berpotensi menggantikan batu bara dalam upaya Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat. Indonesia bertujuan mengurangi penggunaan energi yang meninggalkan jejak karbon tinggi seperti batu bara dan minyak dengan beralih ke energi baru terbarukan (EBT).

Menurut Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, gas bumi memiliki keunggulan dalam mengurangi emisi karbon dibandingkan sumber energi konvensional. “Gas ini adalah energi yang paling bagus, the best untuk transisi sebelum kita menuju ke EBT. Kenapa? Karena gas adalah emisi yang paling rendah bahkan cuma 50% dibanding batu bara, juga dibanding minyak gitu,” kata Djoko dalam wawancara dengan CNBC Indonesia dalam acara Energy Corner yang ditayangkan pada Rabu (8/5/2024).

Djoko menambahkan bahwa penggunaan gas bumi sebagai energi transisi telah ditekankan dalam regulasi nasional dan pemerintah aktif mendorong pemanfaatannya sesuai dengan Undang-undang Minyak dan Gas Bumi. “Jadi pemerintah sangat mendorong dan Alhamdulillah dari tahun ke tahun pemanfaatan gas bumi dalam negeri ini sesuai dengan Undang-Undang Migas juga, Pasal 3 huruf F gitu ya mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan gas bumi untuk kepentingan dalam negeri, sesuai dengan transisi energi kan juga,” jelasnya.

Penggunaan gas bumi di dalam negeri telah mencapai tingkat yang signifikan, hampir 70%, menurut Djoko. Pemerintah juga telah menginvestasikan sumber daya yang besar untuk membangun infrastruktur gas, yang bertujuan untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

“Alhamdulillah angkanya sekarang sudah hampir mencapai kalau kita bulatkan 70% untuk dalam negeri gitu. Jadi ini sudah kita berupaya pemerintah terutama gitu ya berkorban, PNBP-nya berkurang, bahkan keluarin APBN untuk infrastruktur dan sebagainya,” ungkap Djoko.

Melalui upaya ini, Djoko berharap bahwa pemanfaatan energi gas bumi akan membantu Indonesia membuat kemajuan signifikan dalam transisi energi nasional. “Ini diharapkan bisnis ini bisa berjalan dengan baik, supaya transisi energinya juga berjalan dengan baik, emisi berkurang, tapi semuanya juga dijamin mendapatkan keuntungan gitu,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global

24 April 2025 - 12:36 WIB

Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi

24 April 2025 - 12:34 WIB

Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar

24 April 2025 - 12:30 WIB

Ribuan CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Penempatan Jauh Jadi Alasan Utama

23 April 2025 - 12:33 WIB

Amerika Serikat Soroti Larangan Ekspor Mineral Indonesia: Dinilai Tak Sejalan dengan Aturan WTO

22 April 2025 - 10:18 WIB

Proyek Rantai Pasokan Baterai Rp130 Triliun di Indonesia Batal, Konsorsium Korsel Mundur

22 April 2025 - 10:17 WIB

Trending di Ekonomi