Suaraindo.com – Indonesia sedang menghadapi tantangan serius terkait penanganan kanker, karena di Indonesia terdapat lebih dari 400 ribu kasus baru setiap tahunnya. Kasus kanker ini juga mengakibatkan sekitar 230 ribu kematian.
Dalam rangka upaya untuk menurunkan kasus Kanker di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI menggalakkan kampanye literasi dan edukasi agar masyarakat lebih sadar tentang pentingnya menjaga gaya hidup sehat dan deteksi dini kesehatan setiap individu. Hal ini dilakukan karena mayoritas kasus kanker bisa sembuh jika terdeteksi lebih awal.
“Kanker itu kan penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Sebenarnya dengan teknologi yang sekarang ada, asal deteksinya dini, itu bisa diobati 90%, bisa dirawat, dan bisa sembuh juga,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin dalam penjelasannya dikutip pada Minggu (6/10).
Pemerintah juga melakukan pengecekan kanker paru-paru dan kanker kolorektal dengan target spesifik pada pelbagai rentan usia. Pemerintah terus meningkatkan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis (Sadanis) dan USG.
Menkes RI juga menyampaikan bahwa Indonesia akan melengkapi 514 kabupaten/kota dengan fasilitas skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal. Inisiatif ini diharapkan selesai pada 2027.
“Kami juga telah memperkenalkan tes HPV DNA untuk 60 juta wanita dan mulai mendistribusikan perangkat Thermal Ablation ke Puskesmas di seluruh negeri untuk mendeteksi dan mengobati kanker serviks pada tahap awal,” ungkap dia lebih lanjut.