Suaraindo.com – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menggelar pertemuan strategis dengan Menlu Amerika Serikat Marco Rubio di Gedung Kemlu AS, Washington DC, pada Rabu (16/4/2025). Pertemuan ini menjadi kelanjutan dari komunikasi telepon kedua menteri pada Januari lalu, dan menegaskan komitmen kuat kedua negara dalam memperluas Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah tarif resiprokal AS terhadap Indonesia. Menlu Rubio menyambut positif langkah-langkah reformasi ekonomi yang ditempuh Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama deregulasi untuk mendukung iklim investasi. Sugiono juga menekankan harapan Indonesia agar tarif dasar 10% dan potensi tarif resiprokal hingga 32% dapat dinegosiasikan ulang demi menciptakan perdagangan yang adil dan seimbang. Negosiasi lanjutan akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Selain isu dagang, kedua Menlu membahas penguatan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Sugiono dan Rubio menegaskan pentingnya menegakkan hukum internasional demi stabilitas kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Dalam lingkup global, Rubio juga menyoroti pentingnya kampanye tekanan maksimum terhadap rezim Iran yang dinilai membiayai terorisme dan program rudal balistik. Di sisi lain, Sugiono menegaskan posisi Indonesia dalam isu Palestina, menyampaikan kesiapan pemerintah RI untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina terluka dari Gaza ke Indonesia untuk perawatan medis, sebelum dipulangkan kembali. Sugiono juga menolak wacana relokasi permanen warga Gaza, dengan menegaskan prinsip Indonesia atas hak kembali rakyat Palestina.
Pertemuan ini mencerminkan upaya intensif Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi dan keamanan di tengah perubahan tatanan global. Sugiono menjadi Menlu ASEAN pertama yang diterima secara resmi oleh Menlu Rubio sejak ia menjabat, menandakan pentingnya posisi strategis Indonesia dalam arsitektur Indo-Pasifik.