Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Nasional · 28 May 2024 21:29 WIB ·

Menilik Agenda OEDC, Temui Jokowi, Prabowo, hingga Puan


 Menilik Agenda OEDC, Temui Jokowi, Prabowo, hingga Puan Perbesar

Suaraindo.com – Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann, akan melakukan rangkaian pertemuan penting di Indonesia, termasuk dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

“Selain Pak Presiden, Sekjen Mathias juga akan bertemu dengan Presiden terpilih Pak Menhan (Prabowo Subianto), Ketua DPR RI (Puan Maharani), Pimpinan DPR RI, tim nasional aksesi OECD, Kadin, Apindo,” ujar Airlangga saat konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (28/5/2024).

Dalam kunjungannya, Mathias Cormann juga dijadwalkan untuk membuka workshop teknis yang akan membahas proses aksesi Indonesia ke dalam OECD, yang ditujukan kepada Kementerian dan Lembaga terkait. Airlangga menyatakan bahwa pertemuan dengan Jokowi terfokus pada pembahasan terkini mengenai proses aksesi dan langkah-langkah strategis yang harus dilakukan Indonesia untuk menjadi anggota OECD dalam waktu tiga tahun.

Menurut Airlangga, OECD juga akan mendukung Indonesia dalam pengembangan ekosistem semikonduktor dan melakukan studi tentang bagaimana ASEAN telah menjalankan proses roadmap digital melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa pada akhir tahun 2024, Sekjen Cormann dijadwalkan untuk kembali ke Indonesia guna meluncurkan Survei Ekonomi Indonesia. Survei ini merupakan bagian dari dukungan OECD untuk membantu Indonesia meningkatkan iklim investasi dan menyamakan standar regulasi dengan negara-negara anggota OECD lainnya, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global

24 April 2025 - 12:36 WIB

Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi

24 April 2025 - 12:34 WIB

Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar

24 April 2025 - 12:30 WIB

Ribuan CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Penempatan Jauh Jadi Alasan Utama

23 April 2025 - 12:33 WIB

Amerika Serikat Soroti Larangan Ekspor Mineral Indonesia: Dinilai Tak Sejalan dengan Aturan WTO

22 April 2025 - 10:18 WIB

Proyek Rantai Pasokan Baterai Rp130 Triliun di Indonesia Batal, Konsorsium Korsel Mundur

22 April 2025 - 10:17 WIB

Trending di Ekonomi