Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Nasional · 9 Dec 2024 18:41 WIB ·

Memanas, Jusuf Kalla Sebut Agung Laksono Pemecah Belah Seperti di Golkar


 Memanas, Jusuf Kalla Sebut Agung Laksono Pemecah Belah Seperti di Golkar Perbesar

Suaraindo.com – Polemik kepemimpinan di Palang Merah Indonesia (PMI) kembali memanas setelah Jusuf Kalla (JK) menuding Agung Laksono melakukan tindakan ilegal terkait klaim sebagai Ketua Umum PMI. JK menegaskan, hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 PMI telah menetapkannya sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029.

“Itu [klaim Agung Laksono] ilegal dan pengkhianatan,” tegas JK dalam pernyataan di Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/12/2024).

JK menilai tindakan Agung Laksono sebagai upaya untuk memecah belah organisasi, mengacu pada sejarah serupa yang pernah terjadi di Partai Golkar dan organisasi lainnya.

“Itu kebiasaan Bapak Agung Laksono. Dia pecah Golkar, dia bikin tandingan Kosgoro. Itu memang hobinya. Tapi itu kita harus lawan, karena dia buat bahaya untuk kemanusiaan,” ujar JK.

JK menegaskan PMI tidak boleh memiliki dua kepemimpinan di satu negara. Sebagai langkah lanjut, JK akan membawa persoalan ini ke jalur hukum untuk memastikan tidak terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh PMI.

“PMI tidak boleh ada dua di satu negara. Jadi kami sudah lapor ke polisi terkait pelaksanaan ilegal seperti itu,” jelasnya.

Langkah JK didukung oleh sejumlah tokoh yang menilai bahwa dualisme dalam organisasi kemanusiaan seperti PMI dapat mengganggu misi utamanya. Tokoh seperti Rocky Gerung juga menyoroti pentingnya menjaga integritas PMI dan mengecam tindakan yang berpotensi merusak organisasi.

JK yang dikenal sebagai negosiator perdamaian internasional dan tokoh kemanusiaan, menegaskan bahwa dirinya tidak mencari keuntungan pribadi melalui PMI. Fokusnya adalah menjaga marwah organisasi dan memastikan PMI tetap menjalankan tugas kemanusiaannya dengan optimal.

“PMI adalah tentang misi kemanusiaan, bukan politik atau kepentingan pribadi,” pungkas JK.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam