Suaraindo.com – Prabowo Subianto secara resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada hari Minggu, dengan sejumlah media internasional menyoroti pidatonya dan prospek kepemimpinannya. Media Prancis AFP melaporkan bahwa Prabowo, dalam pidato pelantikannya, berjanji untuk memprioritaskan kepentingan seluruh rakyat Indonesia dan memberantas korupsi, sembari tetap menjaga kebijakan luar negeri yang tidak berpihak.
Meskipun Prabowo menegaskan komitmennya pada demokrasi dan memperjuangkan kepentingan nasional, AFP juga menyinggung catatan masa lalunya terkait hak asasi manusia yang pernah membuatnya ditolak visa oleh Amerika Serikat dan Australia. “Masih ada kekhawatiran tentang apa arti kenaikan jabatan Prabowo bagi demokrasi dan hak asasi manusia,” ujar Parker Novak dari Atlantic Council.
Reuters, media berbasis Inggris, fokus pada janji Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi dalam lima tahun ke depan. Mereka juga mencatat pernyataan Prabowo tentang pentingnya mempertahankan demokrasi yang “sopan” dengan menekankan bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak diwarnai kebencian.
Media Singapura, Channel News Asia (CNA), menyoroti kemungkinan kerja sama antara pemerintahan Prabowo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di parlemen, meskipun status partai terbesar tersebut belum jelas. CNA mencatat bahwa Prabowo menyerukan keberanian dalam menghadapi tantangan dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Raja Salman dari Arab Saudi mengirimkan ucapan selamat, menegaskan kesiapan mereka untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendukung kepemimpinan Prabowo dalam membangun masa depan bersama.