Menu

Mode Gelap
Pemerintah Pastikan Perlindungan WNI di Tengah Konflik Iran dan Israel, Evakuasi Siaga Realisasi MBG Tembus Rp 4,4 Triliun Pemerintah Siapkan Tambahan Rp 100 Triliun untuk Genjot Program Hingga 82,9 Juta Penerima Presiden Prabowo tetapkan empat pulau sebagai wilayah Aceh, penyelesaian polemik dituntaskan berdasarkan bukti hukum KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

Ekonomi · 15 Oct 2024 13:59 WIB ·

Media Asing Sorot Prabowo yang Minta Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi


 Media Asing Sorot Prabowo yang Minta Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi Perbesar

Suaraindo.com – Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menarik perhatian media asing setelah meminta Sri Mulyani untuk tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dalam kabinetnya. Hal ini diberitakan oleh Reuters yang mengulas bagaimana Prabowo ingin memperkuat keuangan negara dengan pengalaman Sri Mulyani. Pertemuan antara Prabowo dan Sri Mulyani berlangsung pada Senin malam di kediaman Prabowo di Jakarta.

Spekulasi terkait siapa yang akan menjabat sebagai Menkeu di bawah kepemimpinan Prabowo telah berkembang, terutama setelah Prabowo menyebut rencana menambah utang negara yang sempat membuat pasar obligasi gelisah. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani mengatakan bahwa fokus pembicaraannya dengan Prabowo adalah menjaga keuangan negara, khususnya terkait pendapatan dan belanja negara.

Meski Sri Mulyani tidak memberikan jawaban pasti apakah ia akan menerima posisi tersebut, Prabowo menyatakan bahwa semua kandidat telah sepakat untuk bergabung dalam kabinetnya. Sri Mulyani, yang juga mantan direktur pelaksana Bank Dunia, dikenal sebagai salah satu menteri keuangan terlama di Indonesia, dengan prestasi seperti reformasi sistem perpajakan dan membawa ekonomi Indonesia melalui krisis, termasuk pandemi.

Pengamat ekonomi menyambut baik keputusan ini, menyebut bahwa pengalaman dan kredibilitas Sri Mulyani dapat menjadi penyeimbang jika pemerintahan baru mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Lembaga pemeringkat internasional sebelumnya telah memperingatkan potensi peningkatan risiko fiskal selama masa jabatan Prabowo, mengingat program-program besar seperti penyediaan makanan gratis untuk ibu hamil dan anak-anak yang membutuhkan anggaran besar.

Selain Sri Mulyani, beberapa menteri lain dari kabinet sebelumnya juga bertemu dengan Prabowo, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Mereka mengindikasikan bahwa mereka diminta bergabung dalam pemerintahan Prabowo, meski belum ada kepastian mengenai posisi mereka.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Pastikan Perlindungan WNI di Tengah Konflik Iran dan Israel, Evakuasi Siaga

18 June 2025 - 12:40 WIB

Realisasi MBG Tembus Rp 4,4 Triliun Pemerintah Siapkan Tambahan Rp 100 Triliun untuk Genjot Program Hingga 82,9 Juta Penerima

18 June 2025 - 12:38 WIB

Presiden Prabowo tetapkan empat pulau sebagai wilayah Aceh, penyelesaian polemik dituntaskan berdasarkan bukti hukum

18 June 2025 - 12:36 WIB

KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta

17 June 2025 - 10:53 WIB

Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

17 June 2025 - 10:51 WIB

Presiden Prabowo Wacanakan Pelonggaran TKDN, Ekonom AS: Kebijakan yang Bagus untuk Dorong Ekonomi

17 June 2025 - 10:49 WIB

Trending di Ekonomi