Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Internasional · 25 May 2024 23:59 WIB ·

Mahkamah Internasional Desak Israel Hentikan Serangan ke Rafah


 Mahkamah Internasional Desak Israel Hentikan Serangan ke Rafah Perbesar

Suaraindo.com – Mahkamah Internasional (ICJ) telah memberikan perintah mendesak kepada Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah, Palestina, di mana kondisi kemanusiaan disebut mendekati bencana.

Presiden ICJ, Nawaf Salam, menegaskan perintah tersebut dalam sebuah pengumuman yang dilaporkan oleh Aljazeerah pada Sabtu (25/5/2024), menyatakan bahwa “Israel harus segera menghentikan serangan militernya dan tindakan lain apa pun di Wilayah Rafah yang dapat menimbulkan krisis kehidupan warga Palestina serta mengakibatkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian.”

ICJ juga meminta Israel untuk membuka kembali perbatasan Rafah dengan Mesir guna memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan. Selain itu, Israel diminta untuk melaporkan kembali ke pengadilan dalam waktu satu bulan mengenai progres atas perintah ini.

Dukungan terhadap keputusan ICJ datang dari Basam Naim, pejabat Hamas, yang menyatakan bahwa Hamas menyambut baik seruan penghentian agresi Israel dan permintaan pengadilan untuk mengizinkan penyelidik memasuki Jalur Gaza untuk menyelidiki tindakan genosida.

Naim juga mengungkapkan bahwa Hamas siap bekerja sama dengan komite investigasi dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melaksanakan tuntutan ICJ.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menanggapi dengan tegas melalui media sosial X, menyatakan, “Mereka yang menuntut agar Negara Israel menghentikan perang, menuntut agar negara tersebut memutuskan untuk tidak ada lagi. Kami tidak akan menyetujui hal itu.”

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi