Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Internasional · 5 Mar 2024 13:10 WIB ·

Mahasiswa UGM Mendapat Medali Emas di Kompetisi Internasional Rekayasa Genetika


 Mahasiswa UGM Mendapat Medali Emas di Kompetisi Internasional Rekayasa Genetika Perbesar

Suaraindo.com – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih medali emas dalam ajang Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC). Ajang yang berlangsung secara daring pada 23-25 Februari 2024 lalu ini lomba internasional bergengsi di bidang rekayasa genetika yang diikuti oleh 15 tim mahasiswa S1 dari 11 negara.

Tim dari UGM diwakili oleh sembilan orang, yakni Adhelia Intan Sabhira, Sofyan Maulana, dan Ulfah Nur Azizah dari Fakultas Biologi, Kemudian ada Farrel Alfaza Marsetyo dan Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto dari Fakultas KKMK. Lalu ada Afra Majida Hariono dan Kayla Queenazima Santoso dari Fakultas Teknik.

Ada juga Melodia Rezadhini dari Fakultas Pertanian dan Muhammad Bagus Sajiwo Fakultas Teknologi Pertanian. “Untuk pertama kalinya tim dari UGM berpartisipasi dalam kompetisi yang sudah diadakan sejak tahun 2021,” ucap salah satu anggota tim, Adhelia dikutip dari laman resmi UGM.

Pada kompetisi ini, setiap tim menawarkan gagasan proyek riset yang mereka kerjakan dan UGM menggunakan proyek komputasional dengan judul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker”.

“Kebetulan kita tengah melakukan riset merekayasa bakteri EcN untuk mendeteksi miR-92a dan miR-21 sebagai biomarker sel kanker kolorektal dan meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer,” ujarnya.

Dalam pengembangan proyek penelitian, kata Adhelia, anggota tim melakukan diskusi dengan peneliti, stakeholders, dan instansi pemerintah, serta melakukan komunikasi dengan masyarakat pedesaan dan pasien kanker kolorektal.

Namun pada ajang kompetisi ini, tim mengembangkan lebih lanjut sekuens LIRA yang digunakan menggunakan dataset yang tersedia secara daring dan mengembangkan kill switch sebagai upaya biocontainment.

“Saya kira dari penelitian dan pemberdayaan masyarakat inilah tim berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, Gold Medal, penghargaan Best Computational Project dan Best Human Centered Design,” pungkas Adhelia.

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi