Suaraindo.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan kunjungan ke China pada Selasa, 23 April 2024 selama beberapa hari kedepan, untuk mendiskusikan sejumlah isu aktual dengan pejabat Shanghai dan Beijing. Kunjungan Blinken ke China dijadwalkan hanya beberapa pekan sebelum pelantikan presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te pada 20 Mei.
Ini merupakan kunjungan keduanya ditengah seruan AS terkait dukungan negara China terhadap Rusia dalam perang melawan Ukraina, yang mana perusahaan-perusahaan China secara langsung telah mengirim komponen penting bagi basis industri pertahanan Rusia. Negara – negara industri maju G7 mendesak China untuk menghentikan pengiriman komponen material dwifungsi dan senjata yang digunakan Rusia untuk meningkatkan produksi senjata militernya.
Pejabat-pejabat di AS mengatakan, material yang dimaksud termasuk sejumlah besar mikroelektrik, kendaraan terbang tanpa awak, teknologi rudal jelajah, dan nitroselulosa, yang digunakan Rusia untuk memproduksi propelan untuk senjata. Menurut Blinken, “China tidak bisa menjalankan dua pendekatan” membantu Rusia dan tetap menjalin hubungan baik dengan Eropa. Berkaitan dengan hal tersebut jika diperlukan AS akan mengambil langkah terhadap perusahaan-perusahaan China yang “sangat merusak keamanan baik di Ukraina maupun Eropa”. Pemerintah AS telah memberikan sanksi kepada warga China dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan dukungan material kepada Rusia, dan meminta sekutu Eropa untuk mengambil langkah-langkah serupa.
Sejumlah isu aktual lain yang menjadi agenda bahasan antara lain upaya melawan peredaran narkotika, meningkatkan komunikasi antar militer, menyelenggarakan pembicaraan terkait risiko dan keamanan kecerdasan buatan, dan mengeksplorasi cara-cara untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat serta menegaskan kepentingan Amerika dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.