Suaraindo.com – Dari ufuk timur Indonesia, Kabupaten Merauke kembali menegaskan perannya sebagai lumbung pangan nasional melalui panen raya serentak hasil dari program optimasi lahan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersamaan di enam distrik, dengan pusat acara di Kampung Urumb, Distrik Semangga, pada Kamis (20/3/2025).
Program optimasi lahan tersebut berhasil mencakup total 40.000 hektare, di mana 31.000 hektare telah diolah dan 9.000 hektare lainnya tengah dalam proses pematangan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas beras di Merauke, sekaligus memperkuat ketahanan pangan secara nasional.
Enam distrik yang mengikuti panen raya tersebut adalah Merauke, Jagebob, Malind, Tanah Miring, Kurik, dan Semangga—semuanya dikenal sebagai pusat produksi pangan utama di kabupaten ini.
Dari total 497 hektare yang dipanen secara serentak, sejumlah distrik menunjukkan hasil menggembirakan. Misalnya, Distrik Semangga mencatat produktivitas 4,2 ton per hektare (GKP), Distrik Kurik mencapai 8 ton per hektare, Distrik Tanah Miring sekitar 6 ton per hektare, dan Distrik Malind 5,7 ton per hektare. Angka ini menegaskan keberhasilan program optimasi lahan yang berjalan di Merauke.
Dukungan Penuh Bupati Merauke
Bupati Merauke, Yoseph Gebze, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut andil dalam menyukseskan langkah strategis ini. Menurutnya, kesuksesan yang diraih tidak terlepas dari kolaborasi semua elemen, terutama dalam meningkatkan produktivitas pertanian demi memperkokoh ketahanan pangan di wilayahnya.
“Kehadiran kita semua di sini menjadi bukti kolaborasi masif dalam mewujudkan swasembada pangan. Kabupaten Merauke pada tahun 2024 menargetkan luas tanam 103.808,50 hektare dengan capaian panen 385.819,23 ton GKP. Pada 2025, target tanam meningkat menjadi 115.000 hektare dengan target produksi 627.000 ton. Realisasi tanam sejak Oktober hingga Maret mencapai 40.539,21 hektare, sementara panen sampai Maret 2025 telah menembus 22.199,6 hektare dengan hasil sekitar 126.534 ton GKP (produktivitas 5,7 ton/ha). Hal ini membuktikan bahwa optimasi lahan berdampak signifikan pada kenaikan produksi,” tegas Yoseph, Kamis (20/3/2025).
Dukungan Gubernur Papua Selatan
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo juga menekankan dukungan penuh bagi program strategis nasional yang dinilai efektif untuk memperkuat ketahanan pangan. Ia memastikan pemerintah provinsi akan terus aktif berperan mendukung seluruh tahapan program tersebut.
“Lahan yang sebelumnya kurang produktif kini dioptimalkan, sehingga indeks pertanaman meningkat. Jika dahulu hanya bisa sekali tanam dan panen setahun, kini, dengan optimasi lahan, bisa dua hingga tiga kali musim tanam. Untuk mewujudkannya, infrastruktur pendukung seperti sistem irigasi harus terus dibenahi,” ujar Apolo.
Ia menambahkan, padi hasil panen raya serentak kali ini bakal segera diserap oleh Bulog berdasarkan harga pembelian pemerintah (HPP) yang berlaku. Apolo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus bersinergi, mengingat peran krusial sektor pertanian dalam memastikan ketersediaan stok, sekaligus mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan Indonesia.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Papua Selatan, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian, para penyuluh, Babinsa, serta para petani yang menjadi pahlawan pangan. Terima kasih juga untuk semua pihak yang mendukung pendampingan petani dan membantu pemerintah menjalankan program penting ini,” lanjutnya.
Apresiasi dari Menteri Pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang hadir secara virtual, turut mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian optimalisasi lahan dan panen raya di Merauke. Menurutnya, hasil ini mencerminkan kerja sama apik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, para petani, serta seluruh pemangku kepentingan terkait.
“Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai saudara-saudara kita di Papua. Mari kita bangun Papua bersama agar kesejahteraan masyarakat makin meningkat, lapangan kerja terbuka luas, dan kemiskinan dapat ditekan semaksimal mungkin. Presiden memberi perhatian besar agar Merauke bisa menjadi salah satu pilar utama menuju swasembada pangan nasional,” ungkap Amran.
Keberhasilan panen raya serentak di Merauke tak hanya membuktikan efektivitas program optimasi lahan, tetapi juga menjadi energi positif bagi seluruh pihak dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mampu berdiri kokoh dalam ketahanan pangan.