Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 30 Aug 2024 17:50 WIB ·

Kemunduran Musim Panen Padi Akibat Kekeringan, Bulog Siapkan Langkah Antisipasi


 Kemunduran Musim Panen Padi Akibat Kekeringan, Bulog Siapkan Langkah Antisipasi Perbesar

Suaraindo.com – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, memperkirakan bahwa musim panen padi tahun ini akan mengalami penundaan sekitar satu bulan akibat dampak kekeringan. Menurut Bayu, produksi beras nasional sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga cuaca yang baik akan mendukung hasil panen yang optimal dan harga beras tetap stabil.

“Kalau cuacanya kering, maka produksi kurang, harga pun menjadi berat. Perberasan nasional itu memang sangat ditentukan oleh cuaca,” ujar Bayu dalam Diskusi Media di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, pada Jumat (30/8/2024).

Berdasarkan prediksi BMKG, kekeringan diperkirakan masih berlangsung hingga pertengahan September 2024, yang menyebabkan musim tanam baru akan dimulai pada Oktober 2024 saat hujan mulai turun. Bayu menjelaskan bahwa jika musim tanam dimulai pada bulan Oktober, maka panen diperkirakan baru akan terjadi pada Februari 2025. Namun, beras baru akan tersedia di pasar pada bulan Maret 2025, yang bertepatan dengan awal Ramadan, ketika permintaan beras biasanya meningkat.

“Jadi dinamika ini sangat kita cermati. Kami di Bulog mengamati dengan sangat intens, dan akan berusaha untuk menyiapkan diri, memastikan stok tersebar di gudang-gudang di seluruh Indonesia. Kemudian juga memastikan beras bantuan pangan yang nanti di bulan Oktober dan Desember itu bisa tersalurkan dengan baik,” ungkap Bayu.

Sementara itu, BMKG menyatakan bahwa fenomena La Nina yang diharapkan dapat meningkatkan curah hujan di wilayah kering Indonesia belum terkonfirmasi. Pada saat ini, suhu muka laut di Nino 3.4 menunjukkan kondisi ENSO netral, yang menandakan bahwa El Nino 2023/2024 telah berakhir. BMKG memprediksi bahwa kondisi netral ini mungkin akan berubah menjadi La Nina pada September 2024.

Prediksi ini didasarkan pada hasil pemutakhiran Dasarian I Agustus 2024, yang menggeser perkiraan sebelumnya bahwa La Nina akan mulai terjadi pada Agustus 2024.

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam