Menu

Mode Gelap
Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000 Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025 Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

Nasional · 4 Sep 2024 11:43 WIB ·

Katedral dan Istiqlal, Dua Simbol Harmoni dalam Kunjungan Paus Fransiskus


 Katedral dan Istiqlal, Dua Simbol Harmoni dalam Kunjungan Paus Fransiskus Perbesar

Suaraindo.com – Paus Fransiskus memulai kunjungan apostoliknya di Indonesia, Rabu, 3 September 2024, yang telah lama dinanti oleh umat Katolik di Tanah Air. Selama empat hari kunjungannya, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, dan melakukan berbagai kegiatan penting lainnya. Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Gereja Katedral Jakarta, yang memiliki nilai sejarah mendalam bagi umat Katolik Indonesia dan menjadi simbol kerukunan antaragama karena letaknya yang berdampingan dengan Masjid Istiqlal.

Gereja Katedral Jakarta, yang secara resmi bernama Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, dibangun antara tahun 1891 dan 1901 dengan arsitektur bergaya neo-gotik yang megah. Katedral ini tidak hanya menjadi pusat ibadah bagi umat Katolik, tetapi juga merupakan saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Katedral ini diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, dan hingga kini tetap menjadi salah satu landmark keagamaan paling ikonik di Jakarta. Dengan segala keindahannya, Katedral ini berdiri tegak di Jalan Katedral, berhadapan langsung dengan Masjid Istiqlal, mencerminkan kerukunan yang menjadi fondasi kuat dalam kehidupan beragama di Indonesia.

Masjid Istiqlal, yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, mulai dibangun pada tahun 1961 atas prakarsa Presiden Soekarno. Keputusan untuk membangun Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, tepat di seberang Gereja Katedral, dilandasi oleh simbolisme yang kuat. Soekarno ingin menunjukkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan beragam agama, mampu menjaga kerukunan dan toleransi. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1978 dan sejak saat itu menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Muslim di Indonesia. Lokasi masjid yang berdampingan dengan gereja mencerminkan visi persatuan yang dijunjung tinggi oleh para pendiri bangsa.

Hubungan erat antara kedua tempat ibadah ini semakin dipererat dengan pembangunan Terowongan Silaturahmi, yang selesai pada tahun 2020. Terowongan ini menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, memberikan akses langsung antara kedua tempat ibadah yang sering digunakan oleh umat Katolik dan Muslim. Terowongan ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas praktis, tetapi juga sebagai simbol nyata dari upaya mempererat hubungan antarumat beragama. Desain arsitektur terowongan yang modern dan transparan memastikan bahwa keberadaan historis kedua bangunan tetap terlihat, sekaligus memberikan ruang interaksi yang harmonis antara dua komunitas besar di Indonesia.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 ini semakin meneguhkan simbolisme dari kerukunan antaragama yang diwakili oleh Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal. Kedua bangunan ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga lambang dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan toleransi. Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia, yang menekankan pentingnya dialog antaragama, menjadi pengingat bahwa meskipun berbeda keyakinan, umat beragama dapat hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghormati. Kunjungan ini memperkuat pesan bahwa Indonesia, dengan segala keberagamannya, tetap teguh dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma

4 December 2024 - 10:58 WIB

KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser

4 December 2024 - 10:56 WIB

Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000

4 December 2024 - 10:54 WIB

Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025

4 December 2024 - 10:52 WIB

Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

4 December 2024 - 10:51 WIB

Prabowo Yakin Indonesia Tak Akan Impor Beras pada 2025

3 December 2024 - 11:44 WIB

Trending di Ekonomi