Menu

Mode Gelap
Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

Hukum · 17 Oct 2024 18:38 WIB ·

Kasus Kematian Dokter PPDS FK Undip Naik ke Tahap Penyidikan, Belum Ada Tersangka


 Kasus Kematian Dokter PPDS FK Undip Naik ke Tahap Penyidikan, Belum Ada Tersangka Perbesar

Suaraindo.com – Kasus dugaan bullying yang menimpa Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), resmi naik ke tahap penyidikan. Hal ini terjadi setelah dilakukan gelar perkara pada 7 Oktober 2024 lalu, meskipun hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.

Aulia, mahasiswa PPDS Prodi Anestesi FK Undip, meninggal dunia pada 12 Agustus 2024, yang diduga akibat tekanan berat dan perundungan selama masa pendidikannya. Kasus ini telah menjadi perhatian serius, hingga membuat Menteri Kesehatan mengambil langkah tegas dengan membekukan sementara wahana pendidikan Prodi Anestesi PPDS FK Undip di RS Kariadi.

“Penyelidikan terkait kasus di PPDS FK Undip sudah naik ke tahap penyidikan. Saat ini penyidik sedang mendalami hasil penyelidikan untuk menetapkan tersangka,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Artanto, kepada Disway, Rabu, 16 Oktober 2024.

Artanto menjelaskan bahwa pendalaman lebih lanjut dilakukan agar dapat menetapkan tersangka dengan keyakinan yang kuat. Hingga kini, sebanyak 48 saksi telah diperiksa, termasuk kakak kelas, adik kelas, dan pihak kampus. Kasus ini semakin diperkuat dengan adanya rekaman suara (VN) yang beredar, mengungkapkan kondisi Aulia sebelum mengakhiri hidupnya. Rekaman tersebut mengindikasikan bahwa Aulia tidak hanya menjadi korban perundungan, tetapi juga mengalami eksploitasi, termasuk pemerasan dan beban tugas yang berat selama 24 jam penuh.

Pihak kepolisian terus mendalami dugaan-dugaan ini untuk memperkuat kasus dan menetapkan siapa saja yang bertanggung jawab.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun

30 June 2025 - 19:57 WIB

Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis

30 June 2025 - 19:56 WIB

Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU

30 June 2025 - 19:55 WIB

Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional

30 June 2025 - 11:02 WIB

Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

30 June 2025 - 10:59 WIB

Total Energies Kembali ke Indonesia, Akuisisi 24,5 Persen PI Blok Migas Bobara Papua Barat

30 June 2025 - 10:55 WIB

Trending di Ekonomi