Menu

Mode Gelap
Indonesia Dihujani Mobil Listrik dan Hybrid, Bagaimana Nasib Kendaraan Bensin? Kemendikdasmen Tekankan Pentingnya Literasi dan Numerasi demi Masa Depan Bangsa Istana Tegaskan Pentingnya Keahlian TNI dalam Pengisian 16 Jabatan Sipil Pemerintah Perkuat Food Estate untuk Ketahanan Pangan Nasional Komitmen Pemerintah dalam Revisi UU TNI untuk Stabilitas dan Kemajuan Bangsa

Internasional · 2 May 2024 15:05 WIB ·

Joe Biden: Sekutu AS, Jepang, sedang menghadapi tantangan ekonomi karena fenomena Xenophobia


 Joe Biden: Sekutu AS, Jepang, sedang menghadapi tantangan ekonomi karena fenomena Xenophobia Perbesar

Suaraindo.com – Presiden AS, Joe Biden, menanggapi situasi ekonomi Jepang dan sekutu-sekutu lainnya, yang menyoroti xenofobia sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Dalam sebuah acara penggalangan dana di Washington sekaligus memperingati ”Asian American, Native Hawaiian and Pacific Islander Heritage Month”, Biden menegaskan bahwa perekonomian Amerika Serikat telah berkembang sebagian karena kebijakan imigrasi yang inklusif.

Biden mengaitkan kesulitan ekonomi Jepang dengan pandangan xenofobia terhadap imigran. Dia menyatakan bahwa Jepang, bersama dengan Tiongkok dan Rusia, telah menghadapi tantangan ekonomi karena penolakan terhadap imigrasi.

Meskipun Jepang adalah sekutu lama AS di Asia-Pasifik, Biden menyoroti hambatan-hambatan yang dihadapi Jepang dalam menarik pekerja asing karena UU imigrasi yang ketat.
Peringatan Biden tentang xenofobia di Jepang terjadi dalam konteks permasalahan demografi negara tersebut, termasuk penuaan populasi.

Meskipun Jepang telah berusaha meningkatkan jumlah pekerja asing, hambatan-hambatan seperti UU imigrasi yang ketat telah mempersulit upaya tersebut. Upaya untuk mereformasi UU imigrasi telah dilakukan, termasuk pengesahan UU baru yang meningkatkan batasan jumlah pekerja asing terampil.

Para analis juga menyoroti perlunya Jepang untuk menangani lemahnya yen dalam persaingan global untuk menarik pekerja asing.

Jepang diperkirakan akan membutuhkan jutaan pekerja asing dalam beberapa dekade mendatang untuk menjaga pertumbuhan ekonominya. Masalah kekurangan tenaga kerja, terutama dalam sektor-sektor seperti pertanian dan manufaktur, telah menjadi fokus utama pemerintah Jepang.

Dengan demikian, pernyataan Biden mencerminkan keprihatinan terhadap dampak xenofobia terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang dan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

Meskipun belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Jepang, isu-isu tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi negara tersebut dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi