Menu

Mode Gelap
Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000 Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025 Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

Nasional · 28 Apr 2024 21:45 WIB ·

Jamu Mendunia, Indonesia Dapat Sertifikasi Inskripsi Warisan Budaya UNESCO


 Jamu Mendunia, Indonesia Dapat Sertifikasi Inskripsi Warisan Budaya UNESCO Perbesar

Suaraindo.com – Indonesia kembali mendapatkan dua sertifikasi inskripsi warisan budaya tak benda dunia dari UNESCO, salah satunya Budaya Sehat Jamu. Jamu semakin dikenal saat Covid-19.

Melalui acara yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dwi Ranny Pertiwi Zarman, ketua umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat Indonesia akan khasiat khusus yang dimiliki jamu tradisional.

“Membuka mata masyarakat khususnya anak muda ketika ada Covid, ada hikmahnya. Hampir sebagian besar pasien Covid mereka minum jamu bahkan yang tidak sakit pun mereka juga minumnya jamu,” Kata Ranny.

Proses pengajuan Budaya Sehat Minum Jamu (Jamu Wellness Culture) juga melalui proses yang panjang hingga perlu melibatkan banyak pihak. Meskipun begitu, Ranny merasa hambatan tersebut terasa ringan berkat kegigihan tim pengusaha jamu dan obat tradisional.

Salah satu yang menjadi penilaian dalam proses pengakuan UNESCO tersebut ialah sejarah warisan budaya tersebut. Pada kesempatan tersebut Indonesia mengangkat kembali tokoh ‘simbok jamu’ sebagai salah satu ikon khas dari jamu Indonesia.

“Jadi kalau kita munculkan budaya sehat jamu bukan munculkan video pengusaha jamu yang sukses itu nggak ada justru yang kita munculkan mbok jamu yang sudah tua kita cari kumpulin yang masih aktif,” kata Ranny.

Ranny juga turut bangga atas hadirnya berbagai kafe jamu yang menjadi bentuk inovasi dan edukasi dari budaya minum jamu agar tetap lestari. Berkat adanya inovasi tersebut masyarakat kini dapat menikmati jamu dengan kemasan yang lebih unik dan modern menyesuaikan selera masyarakat kini.

“Jamu itu emang awalnya konotasinya pahit dan ndeso lah, tapi sekarang jamu udah nggak pahit lagi apalagi sekarang banyak kafe-kafe jamu itu bagian dari edukasi kita juga,” ujar Ranny.

Berkat hal tersebut kini jamu mulai digemari oleh banyak turis asing yang hadir di Indonesia. Bersama dengan Kemendikbudristek, Dewan Jamu Indonesia kini sedang menyusun langkah untuk memasukkan budaya jamu ke dalam kurikulum sekolah sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Langkah itu diharapkan jamu dapat kembali eksis di kalangan generasi muda tak hanya sebagai obat namun juga sebagai bentuk pertahanan agar terhindar dari berbagai penyakit melalui bahan-bahan alami.

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma

4 December 2024 - 10:58 WIB

KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser

4 December 2024 - 10:56 WIB

Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000

4 December 2024 - 10:54 WIB

Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025

4 December 2024 - 10:52 WIB

Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

4 December 2024 - 10:51 WIB

Prabowo Yakin Indonesia Tak Akan Impor Beras pada 2025

3 December 2024 - 11:44 WIB

Trending di Ekonomi