Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 9 May 2024 21:22 WIB ·

Israel Yakin Dukungan Senjata AS Tetap Berlanjut


 Israel Yakin Dukungan Senjata AS Tetap Berlanjut Perbesar

Suaraindo.com – Israel tetap yakin bahwa dukungan militer Amerika Serikat akan terus berlanjut meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memulai operasi militer di Rafah, di bagian selatan Gaza.

Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa perselisihan antara Israel dan Amerika Serikat biasanya diselesaikan secara internal dan tidak dipublikasikan. “Setiap keputusan resmi dilakukan tanpa harus diketahui publik,” kata Daniel dalam sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Yedioth Ahronoth, seperti dilaporkan pada hari Kamis (9/5/2024).

Daniel juga menekankan bahwa Israel berperan penting dalam menjaga keamanan di Timur Tengah, termasuk melindungi kepentingan Amerika Serikat di wilayah tersebut. “Kami bertanggung jawab atas kepentingan keamanan Israel dan kami terus memperhatikan kepentingan AS di wilayah ini,” ujarnya ketika ditanya mengenai pengiriman bom berat dari AS.

Dia juga memuji kerja sama antara IDF dan Pusat Komando Militer AS (CENTCOM) selama konflik di Gaza, dengan mengatakan bahwa “ada sesuatu yang lebih penting daripada bantuan keamanan dan itu adalah dukungan operasional.”

Namun, pemerintahan Biden baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa mereka telah menahan pengiriman bom seberat 2.000 dan 500 pon ke Israel, yang ditujukan untuk operasi militer besar-besaran di Rafah, daerah yang padat penduduk di Gaza selatan. Ini merupakan pertama kalinya pengiriman tersebut dihentikan sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober lalu.

Washington menentang rencana serangan besar di Rafah, mengingat potensi risiko terhadap keselamatan penduduk sipil Palestina.

Pejabat pertahanan Israel menegaskan pentingnya Rafah dalam konflik karena posisinya yang strategis untuk Hamas. “Rafah penting karena empat dari enam batalyon Hamas yang tersisa berada di kota itu, bersama dengan anggota kepemimpinan kelompok teror dan sejumlah besar sandera yang diculiknya dari Israel selama serangan gencar 7 Oktober,” kata Daniel Hagari.

Netanyahu telah lama menyatakan bahwa pasukan Israel akan menargetkan Hamas di Rafah untuk menghilangkan ancaman mereka. “Kami akan berurusan dengan Rafah dengan cara yang tepat bagi kami,” tegas Daniel, menambahkan bahwa pergerakan Hamas ke utara Jalur Gaza akan terus diawasi dan ditindaklanjuti oleh IDF.

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional