Suaraindo.com – Israel tetap yakin bahwa dukungan militer Amerika Serikat akan terus berlanjut meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memulai operasi militer di Rafah, di bagian selatan Gaza.
Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa perselisihan antara Israel dan Amerika Serikat biasanya diselesaikan secara internal dan tidak dipublikasikan. “Setiap keputusan resmi dilakukan tanpa harus diketahui publik,” kata Daniel dalam sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Yedioth Ahronoth, seperti dilaporkan pada hari Kamis (9/5/2024).
Daniel juga menekankan bahwa Israel berperan penting dalam menjaga keamanan di Timur Tengah, termasuk melindungi kepentingan Amerika Serikat di wilayah tersebut. “Kami bertanggung jawab atas kepentingan keamanan Israel dan kami terus memperhatikan kepentingan AS di wilayah ini,” ujarnya ketika ditanya mengenai pengiriman bom berat dari AS.
Dia juga memuji kerja sama antara IDF dan Pusat Komando Militer AS (CENTCOM) selama konflik di Gaza, dengan mengatakan bahwa “ada sesuatu yang lebih penting daripada bantuan keamanan dan itu adalah dukungan operasional.”
Namun, pemerintahan Biden baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa mereka telah menahan pengiriman bom seberat 2.000 dan 500 pon ke Israel, yang ditujukan untuk operasi militer besar-besaran di Rafah, daerah yang padat penduduk di Gaza selatan. Ini merupakan pertama kalinya pengiriman tersebut dihentikan sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober lalu.
Washington menentang rencana serangan besar di Rafah, mengingat potensi risiko terhadap keselamatan penduduk sipil Palestina.
Pejabat pertahanan Israel menegaskan pentingnya Rafah dalam konflik karena posisinya yang strategis untuk Hamas. “Rafah penting karena empat dari enam batalyon Hamas yang tersisa berada di kota itu, bersama dengan anggota kepemimpinan kelompok teror dan sejumlah besar sandera yang diculiknya dari Israel selama serangan gencar 7 Oktober,” kata Daniel Hagari.
Netanyahu telah lama menyatakan bahwa pasukan Israel akan menargetkan Hamas di Rafah untuk menghilangkan ancaman mereka. “Kami akan berurusan dengan Rafah dengan cara yang tepat bagi kami,” tegas Daniel, menambahkan bahwa pergerakan Hamas ke utara Jalur Gaza akan terus diawasi dan ditindaklanjuti oleh IDF.