Menu

Mode Gelap
Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000 Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025 Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

Internasional · 8 May 2024 15:23 WIB ·

Israel Serang Rafah, Indonesia : Puncak Kejahatan Kemanusiaan


 Israel Serang Rafah, Indonesia : Puncak Kejahatan Kemanusiaan Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah Indonesia mengecam tindakan militer Israel yang menyerang Kota Rafah di Gaza, melalui pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina,” demikian dikatakan oleh Kemenlu pada media sosial X pada Rabu (8/5/2024).

Menurut Kemenlu, tindakan tersebut termasuk upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. “Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan,” lanjut pernyataan tersebut.

Dalam responsnya, Indonesia juga menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan penghapusan semua hambatan terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan. Mereka meminta komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut.

Sebelumnya, pada Senin (6/5/2024), Israel melancarkan serangan udara di Rafah, bagian selatan Gaza, tempat yang menjadi perlindungan bagi jutaan pengungsi Palestina. Israel sebelumnya telah menginstruksikan warga untuk berpindah ke “zona kemanusiaan yang diperluas” melalui pesan singkat, telepon, dan selebaran dalam bahasa Arab.

Tindakan ini dikecam oleh seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, yang menyatakan bahwa tindakan ini adalah “eskalasi berbahaya” yang akan menimbulkan konsekuensi serius. “Pemerintah AS, bersama dengan penjajah, memikul tanggung jawab atas terorisme ini,” ujarnya kepada Reuters.

Militer Israel menjelaskan bahwa mereka telah mendesak penduduk Rafah untuk mengungsi sebagai bagian dari operasi yang memiliki “ruang lingkup terbatas,” tanpa menjelaskan lebih lanjut alasan atau rencana ofensif selanjutnya.

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Korea Selatan Geger Darurat Militer: Yoon Suk Yeol Dituding Otoriter

4 December 2024 - 10:23 WIB

Putin Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota Tetap BRICS, Proses Bisa Dipercepat

3 December 2024 - 09:28 WIB

Bank Indonesia: Dolar AS Diproyeksi Menguat, Rupiah dalam Tekanan

3 December 2024 - 09:17 WIB

Kanada Gandeng Indonesia dalam Strategi Indo-Pasifik Lewat Perjanjian Dagang CEPA

3 December 2024 - 09:04 WIB

Alibaba Bangkit dengan QwQ, AI Pesaing OpenAI yang Membuat Amerika Waspada

1 December 2024 - 13:04 WIB

RI Tolak Proposal Rp 1,5 Triliun dari Apple, iPhone 16 Masih ‘Haram’ Masuk Indonesia

1 December 2024 - 13:03 WIB

Trending di Ekonomi