Suaraindo.com – Israel dilaporkan melakukan dua serangan udara di Suriah pada Kamis (13/9/2024), menargetkan daerah Quneitra dan Al-Rafeed. Serangan ini menewaskan seorang anggota Hizbullah dan seorang “pelaku teror,” menurut klaim Israel. Pemantau perang independen juga melaporkan bahwa dua orang tewas dalam serangan ini, yang terjadi di area Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah.
Korban yang tewas diyakini terkait dengan kelompok Hizbullah, sebuah kelompok bersenjata proksi Iran yang sering terlibat konflik dengan Israel di perbatasannya dengan Lebanon. Kantor berita resmi Suriah, SANA, mengonfirmasi bahwa dua warga sipil tewas ketika sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan kendaraan mereka dengan rudal di jalan Damaskus-Quneitra.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan di provinsi Hama, yang menewaskan 18 orang, termasuk enam warga sipil. Israel menargetkan “area penelitian ilmiah” dan lokasi lain di wilayah Masyaf, provinsi tersebut.
Dataran Tinggi Golan, yang berbatasan antara Israel dan Suriah, telah menjadi titik konflik yang berlangsung lama, dengan Israel mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1967— tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Sementara itu, di Gaza, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan operasi evakuasi medis terbesar sejak Oktober 2023. Sebanyak 97 pasien kritis dari wilayah Palestina akan dipindahkan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), untuk mendapatkan perawatan khusus. Evakuasi ini dilakukan di tengah meningkatnya jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dengan lebih dari 41.000 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 95.000 lainnya terluka sejak Oktober.