Menu

Mode Gelap
Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar dalam Sejarah Danantara Siap Investasi Proyek Energi RI RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

Internasional · 12 Dec 2024 14:13 WIB ·

Israel Intensifkan Serangan ke Suriah Pasca Jatuhnya Rezim Assad


 Israel Intensifkan Serangan ke Suriah Pasca Jatuhnya Rezim Assad Perbesar

Suaraindo.com – Setelah Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia, Israel meningkatkan serangan militernya ke Suriah. Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 400 serangan dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Suriah, termasuk zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, meski mendapat protes dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Serangan ini dianggap sebagai langkah Israel untuk menghancurkan infrastruktur militer Suriah, termasuk fasilitas senjata kimia, gudang amunisi, dan pangkalan militer. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mencegah senjata strategis jatuh ke tangan kelompok ekstremis seperti Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

“Kami menyerang sistem senjata strategis, seperti senjata kimia yang tersisa dan rudal jarak jauh, agar tidak jatuh ke tangan ekstremis,” kata Sa’ar, Kamis (12/12/2024).

Pasukan Israel juga dilaporkan memasuki zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, yang telah menjadi zona demiliterisasi sejak 1974. Langkah ini memicu ketegangan tambahan di kawasan yang selama ini sensitif.

Namun, Israel belum memberikan penjelasan jelas mengenai tujuan strategisnya di Suriah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hanya menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi kepentingan pertahanan Israel. Di sisi lain, Benny Gantz, pemimpin partai oposisi, mengungkapkan bahwa situasi ini merupakan peluang bagi Israel untuk mempererat hubungan dengan kelompok seperti Druze dan Kurdi di Suriah.

Serangan Israel ke Suriah menambah panjang daftar intervensi militernya di kawasan, setelah sebelumnya menyerang Lebanon dan wilayah Gaza. Meskipun demikian, komunitas internasional masih menunggu tindakan diplomasi yang lebih konkret untuk meredakan konflik yang semakin meluas ini.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam

21 May 2025 - 19:23 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Trending di Internasional