Menu

Mode Gelap
Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024 Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

Ekonomi · 17 Dec 2024 14:20 WIB ·

Iran Alami Krisis Energi Parah, Sekolah Ditutup dan Pabrik Berhenti Beroperasi


 Iran Alami Krisis Energi Parah, Sekolah Ditutup dan Pabrik Berhenti Beroperasi Perbesar

Suaraindo.com – Iran, negara kaya minyak dan gas, kini dilanda krisis energi yang memaksa pemerintah menutup sekolah, gedung publik, hingga pabrik. Kondisi ini terjadi akibat keterbatasan pasokan gas untuk pembangkit listrik, di tengah suhu ekstrem minus derajat Celsius yang melanda sebagian besar wilayah negara tersebut.

Dalam pernyataannya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan langkah drastis ini dan menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Iran. “Karena cuaca dingin yang terus-menerus, sekolah, universitas, dan kantor pemerintah di Teheran dan sekitarnya akan ditutup,” ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (17/12/2024). Pezeshkian berjanji krisis ini akan segera teratasi pada tahun depan.

Di sektor industri, pabrik-pabrik di beberapa provinsi seperti Lorestan dan Golestan mengalami gangguan produksi akibat pemadaman listrik yang diterapkan pemerintah untuk menghemat energi. IRNA, kantor berita resmi Iran, melaporkan bahwa upaya ini berhasil menghemat dua juta meter kubik gas dan 100 megawatt listrik hanya dalam waktu 24 jam.

Meski memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia, Iran kerap menghadapi masalah distribusi energi domestik akibat sanksi internasional dan infrastruktur yang kurang memadai. Krisis ini memperburuk kondisi ekonomi negara dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang kini menghadapi musim dingin tanpa listrik yang memadai.

Langkah darurat yang diambil pemerintah menjadi sorotan global, mengingat Iran adalah salah satu negara penghasil energi terbesar di dunia.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Kebakaran Los Angeles: Korban, Kerugian Ekonomi, dan Kritik terhadap Pemerintah

13 January 2025 - 14:49 WIB

Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Jepang, Bantu MBG Hingga Beri Pinjaman

12 January 2025 - 15:18 WIB

KAI Rilis Gapeka 2025, Bermanfaat untuk Pangkas Waktu Perjalanan

12 January 2025 - 15:16 WIB

Kebakaran Los Angeles Memburuk, Elon Musk dan Donald Trump Tuai Kritik Akibat Sebar Misinformasi

11 January 2025 - 20:55 WIB

Trending di Bencana Alam