Menu

Mode Gelap
Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

Internasional · 29 Aug 2024 18:13 WIB ·

Insiden Kegagalan Pendaratan Falcon 9: FAA Berikan Larangan Terbang


 Insiden Kegagalan Pendaratan Falcon 9: FAA Berikan Larangan Terbang Perbesar

Suaraindo.com – Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menghentikan operasional roket Falcon 9 milik SpaceX setelah insiden kegagalan pendaratan yang terjadi pada 28 Agustus 2024. Kegagalan ini terjadi setelah peluncuran sukses 21 satelit Starlink dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida. Ini adalah kegagalan pendaratan pertama SpaceX sejak 2021.

FAA mengumumkan bahwa roket Falcon 9 dilarang terbang sementara menunggu investigasi resmi terkait insiden tersebut. Meskipun peluncuran dan pemisahan tahap kedua berjalan lancar, masalah muncul saat roket tahap pertama, dengan nomor ekor B1062, mencoba mendarat di kapal drone “A Shortfall of Gravitas.” Setelah berhasil mendarat 23 kali sebelumnya, kali ini pendaratan berakhir dengan ledakan dari mesin Merlin dan roket jatuh sebelum terbakar.

SpaceX telah mencatat 267 pendaratan sukses berturut-turut sebelum insiden ini, tidak termasuk roket yang sengaja dihancurkan. Kegagalan pendaratan terakhir yang tidak disengaja terjadi pada 16 Februari 2021. FAA kini menangani insiden ini sebagai pelanggaran standar penerbangan yang harus diselidiki sesuai regulasi AS, di mana setiap penerbangan yang berakhir dengan kegagalan wajib melalui investigasi.

Dalam pernyataannya, FAA menyebutkan bahwa “insiden ini melibatkan kegagalan roket Falcon 9 saat mendarat di kapal drone di laut. Tidak ada cedera publik atau kerusakan properti publik yang dilaporkan. FAA mengharuskan dilakukannya investigasi untuk memastikan keselamatan publik sebelum Falcon 9 diizinkan kembali terbang.”

SpaceX menyatakan melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter) bahwa timnya sedang menilai data penerbangan dan status booster setelah kegagalan tersebut. Larangan terbang ini berpotensi mempengaruhi peluncuran mendatang, termasuk misi Polaris Dawn yang sudah tertunda akibat kebocoran helium di sistem darat. Keputusan akhir mengenai kapan Falcon 9 dapat kembali beroperasi tergantung pada kesepakatan antara FAA dan SpaceX mengenai perbaikan yang diperlukan.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia–Malaysia Perkuat Kemitraan Strategis: Sepakati Solusi Ambalat hingga Dukung Palestina

29 June 2025 - 12:25 WIB

Prabowo Sambut Hangat Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Halim, Keduanya Langsung Semobil Menuju Istana

27 June 2025 - 14:37 WIB

Konflik AS-Iran Ancam Ekonomi Indonesia, Pakar Unair Soroti Risiko Energi dan Fiskal

26 June 2025 - 08:58 WIB

Parlemen Iran Setujui Penangguhan Kerja Sama dengan IAEA Usai Serangan Israel-AS

26 June 2025 - 08:56 WIB

Danantara Gandeng Rusia Bangun Industri Galangan Kapal Berbasis Energi Bersih

23 June 2025 - 11:04 WIB

Pakistan Calonkan Trump Sebagai Peraih Nobel Perdamaian

23 June 2025 - 11:01 WIB

Trending di Internasional