Menu

Mode Gelap
Pagar Laut Tangerang Dibongkar Pagi Tadi Pj Gubernur Jakarta Sebut Pergub Poligami untuk Lindungi Keluarga ASN Mendikdasmen Izinkan Guru ASN Mengajar di Sekolah Swasta Donald Trump Siap Luncurkan Kebijakan Kontroversial di Masa Jabatan Kedua Program Sarapan Gratis Jakarta Lengkapi Bukan Saingi MBG Prabowo

Ekonomi · 13 Sep 2024 19:40 WIB ·

Inggris Tetapkan Data Center sebagai Infrastruktur Nasional Penting, Tarik Investasi Triliunan Rupiah


 Inggris Tetapkan Data Center sebagai Infrastruktur Nasional Penting, Tarik Investasi Triliunan Rupiah Perbesar

Suaraindo.com – Inggris resmi menetapkan data center sebagai “infrastruktur nasional penting” dalam upaya memberikan perlindungan lebih dan kepastian bagi investor yang berencana menanamkan triliunan rupiah di negara tersebut. Pengumuman ini disampaikan oleh pemerintah Inggris pada Kamis (11/9/2024), dengan klasifikasi baru yang memberikan data center status setara dengan infrastruktur energi dan air.

Menteri Teknologi Inggris, Peter Kyle, menyatakan bahwa penetapan status ini akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi ancaman siber dan kejadian tak terduga lainnya. “Menyertakan data center di dalam rezim Infrastruktur Penting Nasional memberikan koordinasi dan kerja sama yang lebih baik di dalam pemerintah melawan penjahat siber dan peristiwa tak terduga,” ujar Kyle.

Langkah ini menempatkan Inggris sebagai salah satu destinasi utama investasi di bidang data center. Salah satu contoh investasi besar adalah rencana pembangunan data center terbesar di Eropa oleh perusahaan DC01UK di Hertfordshire, dengan nilai investasi mencapai US$ 4,88 miliar (Rp 75,42 triliun). Selain itu, Amazon Web Services (AWS) juga berencana menggelontorkan dana sebesar 8 miliar pound atau sekitar Rp 161,3 triliun dalam lima tahun ke depan untuk membangun dan mengelola data center di Inggris.

Di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, juga melihat potensi besar dalam industri data center. Ia menyatakan bahwa lokasi strategis Indonesia yang berada di pusat persimpangan jalur komunikasi global memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi hub regional dan internasional. Namun, Budi Arie juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti kebutuhan akan talenta digital yang mumpuni, ancaman siber yang semakin kompleks, serta kerentanan Indonesia terhadap bencana alam yang memerlukan infrastruktur data center yang tangguh dan strategi mitigasi yang tepat.

Pesatnya adopsi teknologi digital di seluruh dunia menjadikan kebutuhan akan pusat data semakin penting, dengan proyeksi pertumbuhan pusat data secara global mencapai US$ 39,7 miliar dengan peningkatan tahunan sebesar 4,8% pada tahun 2032. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Donald Trump Siap Luncurkan Kebijakan Kontroversial di Masa Jabatan Kedua

17 January 2025 - 13:04 WIB

Upaya Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza

17 January 2025 - 12:56 WIB

Kemlu RI : Kesepakatan Genjatan Senjata Di Jalur Gaza Harus Segera Direalisasikan

16 January 2025 - 14:51 WIB

Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan

15 January 2025 - 11:43 WIB

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Trending di Ekonomi