Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 4 Sep 2024 11:48 WIB ·

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter


 Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter Perbesar

Suaraindo.com – Inggris mengumumkan penangguhan beberapa lisensi ekspor senjata ke Israel, dengan alasan adanya “risiko yang jelas” bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, dan mencakup komponen untuk pesawat militer, helikopter, drone, serta peralatan penargetan.

Penangguhan ini melibatkan 30 dari 350 lisensi senjata yang ada, namun sebagian besar akan mengecualikan komponen Inggris untuk program jet tempur F-35. Komponen F-35 dikecualikan karena mereka merupakan bagian dari program global yang tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Inggris, meskipun mereka tidak akan dibebaskan jika dikirim langsung ke Israel.

David Lammy menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah embargo senjata penuh dan diambil lebih dengan rasa kesedihan daripada kemarahan. Keputusan ini berdasarkan bukti mengenai perlakuan terhadap tahanan Palestina dan pembatasan pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta tindakan Israel dalam perang di Gaza yang dinilai berisiko melanggar hukum humaniter internasional.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa peninjauan internal selama dua bulan menimbulkan kekhawatiran tentang serangan Israel dalam konflik di Gaza, meskipun belum ada kesimpulan pasti tentang keterlibatan lisensi ekspor senjata Inggris dalam penghancuran tersebut.

Keputusan ini disambut dengan kekecewaan dari pihak Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Luar Negeri Israel Katz, yang mengkritik langkah Inggris sebagai pesan yang bermasalah kepada Hamas dan sponsornya di Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menghadapi tekanan politik terkait kebijakan gencatan senjata di Gaza.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Indonesia Raih Kesepakatan Investasi Sektor Kesehatan Senilai US$94,1 Juta di IAF 2024

3 September 2024 - 09:21 WIB

Trending di Internasional