Menu

Mode Gelap
Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000 Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025 Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

Otomotif · 5 Mar 2024 08:08 WIB ·

Industri otomotif Indonesia mempunyai peluang tumbuh lebih besar


 Industri otomotif Indonesia mempunyai peluang tumbuh lebih besar Perbesar

Jakarta,Suaraindo.com – Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Rachmat Kaimuddin mengatakan industri otomotif Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih besar pada 2030.

Keyakinan ini didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah meningkatnya produk domestik bruto (GDP) per kapita, yang diprediksi akan meningkatkan jumlah kepemilikan mobil di Indonesia.

Menurut Rachmat dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengutip data World Population Review, saat ini dengan PDB per kapita Indonesia sekitar 5.000 dolar AS, rasio antara kepemilikan mobil dengan jumlah penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Saat ini, rasio kepemilikan mobil di Indonesia adalah 82 unit per 1.000 orang.

Sementara itu, negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Thailand, yang memiliki PDB per kapita sekitar 7.000 dolar AS, memiliki rasio kepemilikan mobil mencapai 280 unit per 1.000 orang.

Kemudian, China dengan PDB per kapita 13.000 dolar AS memiliki tingkat kepemilikan mobil 221 unit per 1.000 orang.

Meski demikian, Rachmat yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan angka tersebut pada 2030.

“Jika PDB Indonesia naik ke 10.000 dolar AS pada 2030, tingkat kepemilikan mobil mungkin bisa mencapai 150 atau 200 unit per 1.000 orang,” kata dia.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa industri otomotif Indonesia juga berpeluang tumbuh besar mengingat Indonesia merupakan pasar dan produsen kendaraan terbesar di Asia Tenggara.

Saat ini, sekitar 40 persen dari produksi industri otomotif Indonesia telah diekspor ke berbagai negara ASEAN, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Ia merinci ekspor kendaraan Indonesia ke ASEAN adalah 54 persen dari total ekspor, disusul Timur Tengah 18 persen, Amerika Utara 15 persen, Amerika Selatan 6 persen, Asia Timur 4 persen, dan Afrika 1 persen.

Total kendaraan yang diekspor selama periode Januari-Desember 2023 adalah sekitar 571 ribu unit ke lebih dari 90 negara tujuan.

“Dengan potensi yang besar ini, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi hub ekspor di kawasan ini, terutama untuk pasar mobil penumpang,” ucap dia.

“Jadi jangan ragu untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor di kawasan ini, terutama untuk pasar mobil penumpang,” kata Rachmat.

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Klasemen MotoGP 2024 Setelah Sprint Race MotoGP Thailand

26 October 2024 - 16:53 WIB

Sprint Race MotoGP Thailand 2024, Enea Bastianini Juara, Disusul Jorge Martin pada Urutan kedua

26 October 2024 - 16:45 WIB

Jakarta Bebaskan Pajak untuk Kendaraan Listrik, Dorong Transisi Energi Bersih

26 October 2024 - 16:28 WIB

Motor Listrik Belum Bisa Gantikan Motor Bensin, Ini Kekhawatiran Calon Pembeli di Indonesia

16 October 2024 - 20:03 WIB

UMKM Otomotif Belum Siap Hadapi Era Elektrifikasi, Toyota Ungkap Kendala

12 October 2024 - 17:57 WIB

CyberCab Tesla: Harapan dan Tantangan di Tengah Revolusi Kendaraan Otonom

12 October 2024 - 17:18 WIB

Trending di Internasional