Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Internasional · 22 Aug 2024 10:03 WIB ·

Indonesia Pimpin Langkah Pensiun Dini PLTU Batu Bara: Vietnam Ikut Jejak, Filipina Menolak


 Indonesia Pimpin Langkah Pensiun Dini PLTU Batu Bara: Vietnam Ikut Jejak, Filipina Menolak Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengadakan pertemuan dengan negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk membahas rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Dalam pertemuan tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara negara-negara terkait keputusan tersebut. Vietnam menyatakan dukungannya dan berencana mengikuti jejak Indonesia dalam pensiun dini PLTU batu bara, sementara Filipina masih menolak rencana tersebut.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa Vietnam merencanakan pensiun dini PLTU batu bara dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 100 Mega Watt (MW). “Vietnam berencana memensiunkan PLTU batu bara sebesar 100 MW, lebih kecil dari Indonesia yang telah merencanakan pensiun dini untuk PLTU dengan kapasitas 660 MW,” ujar Eniya, dikutip Rabu (21/8/2024).

Sementara itu, Indonesia telah menetapkan target untuk memensiunkan 13 unit PLTU batu bara sebelum tahun 2030. PLTU yang termasuk dalam daftar tersebut antara lain PLTU Suralaya, Paiton, dan Ombilin di Sumatera.

Eniya menambahkan bahwa beberapa PLTU seperti Cirebon juga direncanakan untuk pensiun, namun setelah tahun 2030. “Untuk saat ini, pembahasan fokus pada PLTU lain seperti Suralaya, Paiton, dan Ombilin, yang diusulkan untuk dimusnahkan lebih cepat,” tandasnya.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia

24 January 2025 - 13:14 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Trending di Internasional