Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 22 Aug 2024 10:03 WIB ·

Indonesia Pimpin Langkah Pensiun Dini PLTU Batu Bara: Vietnam Ikut Jejak, Filipina Menolak


 Indonesia Pimpin Langkah Pensiun Dini PLTU Batu Bara: Vietnam Ikut Jejak, Filipina Menolak Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengadakan pertemuan dengan negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk membahas rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Dalam pertemuan tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara negara-negara terkait keputusan tersebut. Vietnam menyatakan dukungannya dan berencana mengikuti jejak Indonesia dalam pensiun dini PLTU batu bara, sementara Filipina masih menolak rencana tersebut.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa Vietnam merencanakan pensiun dini PLTU batu bara dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 100 Mega Watt (MW). “Vietnam berencana memensiunkan PLTU batu bara sebesar 100 MW, lebih kecil dari Indonesia yang telah merencanakan pensiun dini untuk PLTU dengan kapasitas 660 MW,” ujar Eniya, dikutip Rabu (21/8/2024).

Sementara itu, Indonesia telah menetapkan target untuk memensiunkan 13 unit PLTU batu bara sebelum tahun 2030. PLTU yang termasuk dalam daftar tersebut antara lain PLTU Suralaya, Paiton, dan Ombilin di Sumatera.

Eniya menambahkan bahwa beberapa PLTU seperti Cirebon juga direncanakan untuk pensiun, namun setelah tahun 2030. “Untuk saat ini, pembahasan fokus pada PLTU lain seperti Suralaya, Paiton, dan Ombilin, yang diusulkan untuk dimusnahkan lebih cepat,” tandasnya.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026

20 May 2025 - 16:20 WIB

KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

20 May 2025 - 15:15 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Trending di Ekonomi