Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Teknologi · 28 Apr 2024 21:54 WIB ·

Indonesia Gandeng Tiongkok Kembangkan Teknologi Padi untuk Tekan Impor Beras


 Indonesia Gandeng Tiongkok Kembangkan Teknologi Padi untuk Tekan Impor Beras Perbesar

Suaraindo.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia bakal menggandeng Tiongkok dalam mengembangkan teknologi penanaman padi untuk menekan impor beras.
Luhut mengatakan teknologi tersebut akan diterapkan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Diketahui, lokasi tersebut merupakan proyek pangan di era mantan Presiden Soeharto.

“Kita minta teknologi mereka ada dua, satu intensifikasi, satu lagi yang baru di Pulang Pisau. Dahulu bekas Pak Soeharto, tetapi tidak jalan-jalan,” kata Luhut di gedung Kemenko Marves.
Dia mengatakan teknologi penanaman padi asal Tiongkok ini bisa menghasilkan 12 ton padi per hektare (ha). “Saya usul ke presiden (Jokowi), bagaimana kalau kita coba teknologi Tiongkok, karena teknologi ini bisa (menghasilkan) 10 atau 12 ton per hektare,” ujarnya.

Luhut memperkirakan, jika teknologi penanaman padi tersebut bisa menjangkau 300 hektare lahan, bisa menghasilkan 2 juta ton padi per hektare. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu mengimpor beras. “Katakanlah 300.000 hektare, kalau itu betul, sudah hampir 2 juta ton padi. Itu kan kita tidak perlu impor lagi,” tukasnya.

Soal gagal panen karena perbedaan iklim, Luhut mengaku tidak khawatir. Sebab, Tiongkok akan bertanggung jawab, termasuk memberikan pinjaman untuk pembangunan teknologi tersebut.

Luhut menyebut, saat ini pemerintah sedang merancang tasks four mengenai rencana ini dan akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Proyek Rantai Pasokan Baterai Rp130 Triliun di Indonesia Batal, Konsorsium Korsel Mundur

22 April 2025 - 10:17 WIB

Digitalisasi Sertifikat Tanah: Langkah Besar Menuju Kepastian Hukum dan Keadilan Sosial

2 April 2025 - 15:13 WIB

Indonesia Dihujani Mobil Listrik dan Hybrid, Bagaimana Nasib Kendaraan Bensin?

19 March 2025 - 09:53 WIB

Kembangkan Energi Geothermal, Pertamina Dukung Upaya Swasembada Energi

15 March 2025 - 14:55 WIB

Pemerintah Rancang Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Indonesia, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari

13 March 2025 - 12:23 WIB

OJK Apresiasi Peringkat Stabil Fitch untuk Indonesia, Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Sektor Keuangan

13 March 2025 - 12:20 WIB

Trending di Ekonomi