Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Ekonomi · 9 Dec 2024 18:40 WIB ·

Indonesia Beri Kesempatan Emas ke Rusia, Bebas Pilih KEK untuk Investasi Strategis


 Indonesia Beri Kesempatan Emas ke Rusia, Bebas Pilih KEK untuk Investasi Strategis Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah Indonesia memberikan tawaran istimewa kepada Rusia untuk membawa investornya ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara langsung menawarkan kebebasan bagi Rusia untuk memilih KEK yang sesuai dengan kebutuhan strategisnya.

“Saya pikir kami dapat memberi Anda satu daftar teratas zona ekonomi khusus yang dapat Anda pilih, khususnya untuk industri strategis yang Anda miliki dari Rusia,” ujar Airlangga kepada Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, dalam Indonesia Special Economic Zone Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Indonesia saat ini memiliki 24 KEK yang tersebar di berbagai wilayah, meliputi sektor-sektor seperti:

Industri (12 KEK)

Pariwisata (8 KEK)

Ekonomi Digital (2 KEK)

Jasa Lainnya, termasuk kesehatan, pendidikan, serta maintenance dan overhaul pesawat (2 KEK)

Ke depan, pemerintah merencanakan pembangunan tambahan 9 KEK.

Airlangga menjelaskan, upaya ini merupakan bagian dari hubungan bilateral yang lebih erat antara Indonesia dan Rusia, dengan fokus pada percepatan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA).

Komitmen Indonesia terhadap Rusia juga terlihat dari kunjungan Airlangga ke Rusia pada Juni 2024. Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu dengan sejumlah pemimpin strategis, termasuk Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission (EEC), Andrey Slepnev, dan CEO perusahaan besar seperti JSC Rosatom dan PJSC Aeroflot.

“Indonesia mendorong percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-EAEU FTA, yang diharapkan akan selesai tahun ini, sehingga dapat mendukung pelaku usaha memperluas bisnisnya ke Eropa Timur dan Asia Tengah,” tegas Airlangga.

Pemerintah Indonesia menjadikan KEK sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, menarik investasi asing langsung (FDI), dan menciptakan lapangan kerja. Hingga kuartal III-2024, investasi di KEK telah mencapai Rp 242,5 triliun, dengan sektor industri dan pariwisata sebagai penyumbang utama.

Tawaran ini menjadi peluang strategis bagi Rusia untuk memperkuat kehadirannya di pasar Asia Tenggara melalui KEK Indonesia. Selain mendorong kerja sama ekonomi, langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik kedua negara di tengah dinamika geopolitik global.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026

20 May 2025 - 16:20 WIB

KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

20 May 2025 - 15:15 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Trending di Ekonomi