Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Ekonomi · 28 Sep 2024 10:06 WIB ·

Indonesia Akan Bangun Small Modular Reactor di Kalimantan Barat


 Indonesia Akan Bangun Small Modular Reactor di Kalimantan Barat Perbesar

Suaraindo.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah berencana membangun reaktor nuklir skala kecil atau Small Modular Reactor (SMR) di Kalimantan Barat. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menyatakan bahwa banyak investor tertarik berinvestasi dalam pengembangan SMR, khususnya di Kalimantan Barat.

“Banyak yang pengen. Ini akan coming soon yang SMR, Small Modular Reactor, di Kalbar,” ujar Agus di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/9/2024). Meski demikian, Agus belum merinci pihak mana yang akan terlibat dalam pengembangan SMR tersebut.

Pemerintah telah memutuskan untuk tidak lagi menjadikan nuklir sebagai opsi terakhir, berbeda dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Keputusan ini akan diatur dalam revisi KEN, dengan pemerintah saat ini sedang menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah untuk memperbarui PP tersebut. “Itu pesan besarnya di revisi PP KEN, yang sedang proses, DPR sudah setuju,” jelas Agus.

Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tertarik bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang ketenaganukliran. Hal ini disampaikan saat Komisi VII menerima kunjungan delegasi AS baru-baru ini, dengan rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia sebagai fokus utama kerja sama.

“Komisi VII DPR RI menerima delegasi dari Amerika Serikat, yang tujuan utamanya menjelaskan rencana kerja sama yang ditawarkannya kepada Indonesia, dalam bidang tenaga nuklir,” ungkap Sugeng melalui akun Instagramnya, Jumat (20/1/2023). Salah satu kerja sama yang dijajaki adalah program senilai US$ 9 juta di Kalimantan Barat, terutama untuk menambang uranium sebagai bahan baku nuklir.

Sugeng menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan sumber energi baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang pesat. “Bahkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia 6% saja, berarti Indonesia butuh 1,5 kali peningkatan energi,” kata Sugeng, menegaskan pentingnya diversifikasi energi untuk masa depan.

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026

20 May 2025 - 16:20 WIB

KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

20 May 2025 - 15:15 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Trending di Ekonomi