Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Ekonomi · 12 Dec 2024 14:11 WIB ·

HUT ke-67, Pertamina Perluas Program Desa Energi Berdikari untuk Swasembada Energi


 HUT ke-67, Pertamina Perluas Program Desa Energi Berdikari untuk Swasembada Energi Perbesar

Suaraindo.com – Dalam peringatan hari jadinya yang ke-67, PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi bersih melalui pengembangan Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga Desember 2024, sebanyak 149 desa telah menikmati manfaat energi terbarukan dari program ini, termasuk tambahan 64 desa baru sepanjang tahun ini.

Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, DEB menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, mikrohidro, dan biogas untuk mendukung kegiatan produktif masyarakat. Program ini bertujuan tidak hanya menyediakan energi bersih, tetapi juga meningkatkan ekonomi desa.

“Program ini mendukung kegiatan produktif seperti pengolahan hasil ternak, produksi kerajinan lokal, dan pengembangan UMKM. Di bidang pertanian, misalnya, energi bersih membantu fasilitas irigasi dan pengolahan hasil panen,” ujar Fadjar, Kamis (12/12/2024).

Sebagai contoh, Desa Junti di Kabupaten Indramayu kini memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 7,7 kWp untuk irigasi air pertanian. Dampaknya signifikan: para petani dapat panen dua kali setahun dan menambah komoditas baru seperti palawija. Pendapatan tahunan mereka meningkat hingga Rp 3,84 miliar.

Selain DEB, Pertamina memperkenalkan Sekolah Energi Berdikari (SEB), yang bertujuan meningkatkan literasi energi bersih di kalangan siswa dan guru. Program ini melibatkan pemasangan fasilitas energi terbarukan di sekolah, pelatihan praktis, dan pengenalan kurikulum energi bersih. Saat ini, terdapat 11 SEB aktif dengan rencana penambahan 12 sekolah lagi.

Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin, memberikan apresiasi atas dampak positif program ini. “Kami berharap program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” katanya.

Pertamina juga menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060. Selain mengurangi emisi karbon, program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk akses energi bersih, pekerjaan layak, dan penanganan perubahan iklim.

Dalam momentum ulang tahun ke-67, Pertamina mempertegas perannya sebagai pelopor transisi energi bersih dan mitra strategis dalam menciptakan swasembada energi di Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Dimulai Februari 2025: Cakup Pemeriksaan Fisik dan Jiwa

23 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Kesehatan