Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 19 Apr 2025 15:31 WIB ·

Harga Komoditas Ekspor RI Bertahan di Tengah terpaan Tarif Trump


 Harga Komoditas Ekspor RI Bertahan di Tengah terpaan Tarif Trump Perbesar

Suaraindo.com – Harga sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti kopi, karet, dan minyak sawit bertahan di tengah terpaan tarif impor Amerika Serikat. Penundaan penerapan tarif dinilai turut menjaga harga di pasar dunia.

Harga kopi belum berubah sejak pengumuman tarif impor Amerika Serikat. Semoga harga ini tetap bertahan,” kata Manat Samosir, ekpostir kopi dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu (19/4/2025).

Manat menyebut, harga kopi arabika Sumatera untuk beras kopi atau biji kopi mentah (green bean) masih berkisar Rp 120.000 per kilogram (kg). Di tingkat petani, harga gabah kopi atau kopi yang masih berkulit ari setelah pengupasan, berkisar Rp 45.000 per kg. Harga itu belum berubah sejak pengumuman tarif impor Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal sebesar 32 persen untuk Indonesia pada 2 April 2025. Berselang beberapa hari, kebijakan itu ditunda selama 90 hari terhitung sejak 10 April 2025. Pengumuman penerapan tarif itu sempat membuat panik perdagangan di bursa pasar komoditas.

Manat menyebut, eksportir masih memantau dampak tarif impor Trump dan ketidakpastian yang mengikutinya setelah ada penundaan. AS merupakan pasar yang sangat penting untuk ekspor kopi asal Indonesia, khususnya kopi arabika Sumatera yang sebagian besar berasal dari Sumut dan Aceh.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), AS menjadi negara tujuan ekspor kopi terbesar dari Indonesia. Pada 2023, Indonesia mengekspor 36.625 ton atau 13,25 persen dari total 276.335 ton ekspor kopi Indonesia. Volume ekspor itu turun dibandingkan tahun 2016 saat Indonesia mengekspor 67.309 ton ke AS atau 16,31 persen dari total ekspor 412.528 ton.

Menurut Manat, harga kopi arabika Sumatera tetap bertahan di tengah terpaan tarif Trump karena merupakan komoditas yang diperebutkan di pasar dunia. “Dalam beberapa tahun ini, para eksportir justru kewalahan memenuhi volume kontrak yang disepakati dengan sejumlah importir dari berbagai negara,” kata Manat.

Permintaan kopi di pasar dunia dan di dalam negeri, kata Manat, terus meningkat. Kafe-kafe baru terus merebak hingga ke kota-kota kecil. Di sisi lain, produksi kopi justru menurun. Hal itu yang membuat harga kopi masih stabil dan mengalami tren kenaikan setiap tahun.

Melihat kondisi pasar dan basis produksi yang ada saat ini, kata Manat, pemerintah bersama pelaku usaha harus segera memperbaiki tata kelola, khususnya di hulu pertanian kopi. Persoalan utama yang dihadapi petani adalah tanaman kopi yang sudah menua, peremajaan yang terlambat, dan minimnya penerapan budidaya pertanian yang baik.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam