Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Internasional · 7 Aug 2024 13:12 WIB ·

Hamas Tunjuk Yahya “Sang Mimpi Buruk Israel” Pengganti Ismail Haniyeh


 Hamas Tunjuk Yahya “Sang Mimpi Buruk Israel” Pengganti Ismail Haniyeh Perbesar

Suaraindo.com – Hamas mengangkat Yahya Sanwar sebagai kepala kantor politiknya. Sinwar menggantikan mendiang Ismail Haniyeh yang meninggal pekan lalu di Teheran. Sinwar juga diduga sebagai arsitek dari operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang kemudian menyulut perang di Gaza yang hingga kini masih berlangsung. Israel pun telah menegaskan Sinwar sebagai tokoh Hamas yang paling dicari untuk dibunuh lewat agresi di Gaza.

Yahya Sinwar adalah seorang pemimpin politik dan militer Palestina terkemuka, yang dikenal karena perannya sebagai tokoh senior di Hamas. Lahir pada tahun 1962 di Khan Younis, sebuah kota di Jalur Gaza, Sinwar telah menjadi pemain kunci dalam gerakan perlawanan Palestina dan memegang berbagai posisi penting di Hamas.

Ia awalnya mendapat pengakuan sebagai pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam dan dipenjara oleh Israel pada awal 1980-an dan menghabiskan lebih dari 20 tahun di penjara Israel sebelum dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada tahun 2011. Setelah dibebaskan, ia muncul sebagai tokoh utama dalam kepemimpinan Hamas.

Pada tahun 2017, Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas di Jalur Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh. Masa jabatannya ditandai oleh ketegangan dan konflik yang sedang berlangsung dengan Israel, serta upaya untuk mengonsolidasikan kendali Hamas atas Gaza dan mengatasi tantangan internal. Sinwar sering dipandang sebagai garis keras dan telah terlibat dalam pembentukan strategi dan kebijakan Hamas, termasuk pendiriannya mengenai negosiasi dengan Israel dan pendekatannya terhadap persatuan politik Palestina.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi