Menu

Mode Gelap
Indonesia Dihujani Mobil Listrik dan Hybrid, Bagaimana Nasib Kendaraan Bensin? Kemendikdasmen Tekankan Pentingnya Literasi dan Numerasi demi Masa Depan Bangsa Istana Tegaskan Pentingnya Keahlian TNI dalam Pengisian 16 Jabatan Sipil Pemerintah Perkuat Food Estate untuk Ketahanan Pangan Nasional Komitmen Pemerintah dalam Revisi UU TNI untuk Stabilitas dan Kemajuan Bangsa

Internasional · 3 May 2024 22:29 WIB ·

Hamas Bersedia Beralih Menjadi Partai Politik dan Mengusulkan Solusi Dua Negara


 Hamas Bersedia Beralih Menjadi Partai Politik dan Mengusulkan Solusi Dua Negara Perbesar

Suaraindo.com – Khalil al-Hayya, pejabat senior Hamas, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia meletakkan senjata dan bertransformasi menjadi partai politik sebagai bagian dari solusi dua negara dengan Israel, dengan syarat Palestina menjadi negara merdeka dengan perbatasan sebelum 1967.

Dalam wawancara baru-baru ini, al-Hayya menyampaikan bahwa Hamas siap menerima gencatan senjata dengan Israel selama lima tahun atau lebih sebagai langkah awal. “Jika Palestina dapat menjadi negara merdeka, maka kami akan beralih fungsi menjadi partai politik,” katanya, menandakan perubahan besar dalam pendekatan kelompok ini.

Menurut al-Hayya, konversi Hamas menjadi partai politik hanya akan terjadi jika ada kesepakatan untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan kebijakan pengembalian pengungsi Palestina sesuai dengan resolusi internasional.

Pernyataan ini dianggap sebagai langkah signifikan dari Hamas, yang selama ini dikenal sebagai kelompok militan dengan agenda pembebasan Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania. Namun, skeptisisme tetap ada terutama dari Israel, yang memiliki kebijakan tegas untuk tidak berunding mengenai pembentukan negara Palestina dan telah menetapkan misi untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas di Gaza.

Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel, menolak mengomentari secara langsung tetapi mengingatkan bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata sebelumnya. “Misi kami adalah untuk memastikan bahwa Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ujar Falk.

Di tengah ketegangan yang berlanjut, komunitas internasional tetap waspada terhadap dinamika yang berubah ini dan pengaruhnya terhadap prospek perdamaian jangka panjang di kawasan.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trump Batasi WNA Masuk ke Wilayahnya

16 March 2025 - 23:21 WIB

Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina

14 March 2025 - 09:25 WIB

Sekjen Partai Komunis Vietnam Bertemu Presiden Prabowo: Perkuat Kemitraan Strategis

9 March 2025 - 12:48 WIB

Perang Dagang AS Memanas, Negara-negara Bersiap Hadapi Dampaknya

8 March 2025 - 12:39 WIB

Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump

6 March 2025 - 09:16 WIB

Trump Naikkan Tarif Impor dari Kanada, Meksiko, dan China, Perdagangan Global Memanas

4 March 2025 - 13:13 WIB

Trending di Ekonomi